[FF] The Name I Loved – 1

the name i loved1

Title : The Name I Loved

Author : Choi zuazua/choizuazua

Cast : Im Yoona, Choi Siwon

Other Cast : Kwon Yuri a.k.a Im Yuri, Kim Kibum

Genre : Romance, Family, Friendship, Angst, Sad

Rating : 16+

Poster : berta yoonwonited/xoloveyoonwon

Warning !!

Hanya sebuah imajinasi yg ku tuangkan dalam goresan tanganku, So don’t copy paste tanpa minta ijin, arra !
Setidaknya hargailah karya yang kau nikmati !

Happy Reading..

Z

.
.
.

Jalan ini terlalu rapuh untuknya ? Perasaan ini terlalu ringan, ia mencari jawaban untuk ini semua. Mencoba mengungkap tabir kehidupannya. Kisah antara dirinya, keluarga, sahabat serta kekasihnya yang terikat dalam sebuah cinta.

Namanya Im Yoona, seorang gadis belia cantik bermata rusa dengan segudang perasaannya yang ringan. Usianya baru menginjak 17 tahun. Seorang pelajar di Anyar Art High School.

Mata rusa yang selalu terlihat berbinar, siang itu ditengah amukan hujan terlihat begitu sendu. Seperti orang bodoh Yoona masih membiarkan tubuh kurusnya diterpa derasnya hujan. Gadis belia itu masih duduk disana, disebuah bangku usang yang ada diatap sekolahnya. Seakan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya.

Mengapa Yoona tiba-tiba merasa takut ? Tangannya bergetar hebat, menggapai-gapai sebuah pegangan dalam bayang. Mencari kekuatan untuk terus setiap hari menopang jiwa rapuhnya. Disaat bayang-bayang kesedihan mulai menyapa memorinya, sama seperti halnya yang terjadi sekarang.

Yoona memejamkan matanya rapat-rapat. Menolak bayang-bayang kesedihan yang mulai berputar-putar didalam kepala cantiknya. Kepalanya menggeleng kuat. Memberontak, mengusir bayang-bayang itu. Samar-samar airmatanya mengalir dibawah derasnya hujan.

Semakin kuat Yoona melawan, mengusir bayang-bayang itu. Semakin kuat bayang-bayang itu hadir memperjelas kesakitannya. Kesakitan yang kembali tertoreh dihatinya, lagi dan lagi.

Sebuah kekuatan berhasil berada digenggamannya. Ketika sebuah tangan menggenggam erat tangan dinginnya. Sesekali mengusapnya lembut, sedikit meremasnya menyalurkan sebuah energi baru yang terbalut kehangatan.

Yoona tersenyum, mengetahui dewa pelindungnya selalu datang disaat ia merasa terpuruk akan kesedihannya. Seperti sekarang dewa pelindungnya selalu bisa menemukan dirinya diwaktu yang tepat.

“Gomawo.” kata pertama yang keluar dari bibirnya, ketika ia membuka matanya. Sebuah senyum ketulusan hadir diwajahnya.

“Simpan saja terimakasihmu itu. Dan mari kita pulang !” suara tegas penuh kelembutan itu terdengar menenangkan. Apalagi tatapan mata dewa pelindungnya selalu membuatnya nyaman. Merasa terlindungi.

“Jika aku tidak mau, apakah kau akan memaksaku?”

“Apakah jika aku memaksamu, kau akan menurutiku, Yoong?” Yoona memutar matanya, ketika dilempar balik sebuah pertanyaan.

“Melihat reaksimu, aku sudah tahu jawabannya.” kali ini Yoona mendengus, mendengarnya.

“Jika sudah tahu jawabannya, mengapa masih bertanya.”

“Hanya ingin.”

Dewa pelindungnya itu membuka lebar-lebar mantelnya, membuat Yoona mengangkat satu alisnya bingung.

“Mendekatlah !” Yoona kembali tersenyum lalu menghambur dalam pelukan dewa pelindungnya.

“Terasa lebih baik, bukan?”

“Lebih dari itu. Hangat dan nyaman.” senyum itu belum juga memudar dari wajahnya disaat bayang-bayang itu mulai melenyap dalam kepala cantiknya. Semestinya, semenjak sang pelindung berada didekatnya.

“Bisakah kita seperti ini, lebih lama lagi?” tanya Yoona lirih.

“Tentu ! Asal kau berjanji tidak sakit setelah ini.”

“Ne, Yaksok.”

“Sayangnya aku tidak percaya, Yoong. Jika minum ice cream saja membuatmu demam, apalagi hujan kau mungkin akan terkapar.” meskipun terdengar mengejek sejujurnya itu menyiratkan sebuah kekhawatiran yang besar.

” Gwaenchana. Sekali ini saja, jebal.” mohonnya dengan puppy eyes-nya.

“Mianhae, tapi aku tetap memaksamu pulang.”

“Shirreo, aku tidak mau ! Aku mohon, oppa.” Yoona bahkan menggunakan jurus pamungkasnya yaitu memanggilnya dengan embel-embel ‘oppa’. Panggilan yang selama ini diinginkan pelindungnya. Kata ‘oppa’ yang selalu membuat dewa pelindungnya tidak bisa membantah apa keinginannya.

Akankah kali ini kata ‘oppa’ itu berkerja dengan baik ? Sehingga dewa pelindungnya bersedia mengabulkan permohonannya.

Yoona menatap penuh harap dewa pelindungnya, sedangkan yang ditatap sedemikian rupa terlihat jelas masih menimbang-nimbang sekiranya keputusan apa yang harus diambil. Sejujurnya panggilan ‘oppa’ yang disematkan Yoona dalam setiap keinginannya itu, membuat hatinya tergugah untuk  menuruti segala keinginannya.

“Beri aku satu alasan, mengapa aku harus menuruti keinginanmu.”

“Hanya ingin.”

“Itu bukan alasan yang ingin aku dengar. Tsk alasan macam apa itu.”

“Hhehe.. Aku ‘kan hanya meniru gaya bicaramu, oppa.” mengacak rambut Yoona gemas, sang pelindung lalu menjentikkan jarinya dihidung Yoona.

“Dasar tidak kreatif.”

“Aku akan memberikan alasanku yang mungkin kau bisa terima. Asalkan bawa aku kemanapun kecuali jangan bawa aku kerumahku. Tidak untuk saat ini.”

“Arraseo, kajja !”

Maka yang dilakukan dewa pelindung adalah menuruti gadis belianya. Membawanya ke ruang kesehatan yang ada disekolahnya. Satu-satunya tempat yang belum dikunci oleh petugas. Mengingat hampir seluruh penghuni sekolah sudah pulang, sebelum hujan tiba saat itu.

“Cepat ganti pakaianmu ! Sebelum kau mati kedinginan.” sang pelindung menyerahkan kaos olahraganya. Mengingat tadi ada jam olahraga dikelasnya.

“Tapi oppa ju-..”

“Hanya turuti perintahku dan jangan protes !”

Sembari menunggu Yoona berganti pakaian, dewa pelindungnya terlebih dulu keluar. Mencari sesuatu yang dapat menghangatkan tubuh keduanya. Merasa beruntung karena ahjumma kantin belum pulang. Ia meminta dibuatkan dua gelas cokelat hangat.

Setelah mendapatkan apa yang dinginkannya. Tak lupa dewa pelindungnya membayar dan mengucapkan terimakasih. Langkah lebarnya segera membawanya keruang kesehatan, dimana Yoona juga ada disana.

“Aku baru tahu ternyata pakaianku bisa membuatmu nyaman hingga kau ingin tidur terlalu cepat.”

“Kata siapa aku ingin tidur. Aku hanya memejamkan mata sambil berbaring, arra.”

“Apapun itu namanya, minumlah ini dulu !” membangunkan tubuhnya lalu menerima satu gelas cokelat hangat itu. Meminumnya sangat cepat hingga habis tak tersisa. Diakhiri dengan ia bersendawa.

“Astaga.. Dimana sisi anggunmu sebagai seorang gadis.”

“Masih tersimpan, jika kau beruntung suatu hari nanti pasti kau akan melihatnya.”

“Oh, aku sungguh mengharap keberuntungan itu. Aku akan setia menunggu itu. Ya suatu saat nanti..”

“Sungguh aku merasa tersanjung mendengarnya.”

Keduanya lalu tergelak bersamaan. Suatu saat nanti ? Benarkah suatu saat nanti ? Oh, jika itu benar-benar terjadi sang pelindung patut mengabadikannya, merekamnya dalam sebuah ingatannya.

Dimana Yoona untuk pertama kalinya akan memperlihatkan sisi anggunnya sebagaj yeoja. Mengingat selama ini si gadis belianya itu belum pernah sama sekali memperlihatkan sisi anggun itu, yang katanya masih tersimpan.

Gadis belianya selalu apa adanya, teramat polos dimatanya. Bersendawa setelah minum ataupun makan jika dilakukan seorang yeoja didepan namja bukankah itu sesuatu yang memalukan ? Seperti halnya ketika mereka pergi makan. Bila biasanya seorang yeoja kebanyakan cara makannya didepan namja itu lembut, sangat pelan dalam porsi sedikit maka itu tidak berlaku kepada gadis belianya. Gadis belianya akan makan dengan sangat lahap dalam porsi besar tidak peduli didepan namja ataupun yeoja. Walaupun banyak makan tak lantas membuat tubuhnya gendut. Itu yang selalu dirikan banyak yeoja. Benar-benar unik dan menarik !

“Bisakah aku mendengar apa alasanmu?”

“Tentu.” Yoona menghela napas terlebih dulu sebelum melanjutkan bicaranya.

“Aku tidak mau pulang bukannya tanpa alasan. Aku merasa sedang tidak baik-baik saja. Itulah mengapa aku tidak mau pulang. Aku ingin membuat diriku sedikit merasa lebih baik.”

“Kali ini apa yang mengganggumu, hmm? Mungkin kau bisa membanginya denganku.”

“Sesuatu yang tidak spesial. Hanya saja bisa membuatku merasa benar-benar lelah. Oppa mungkin akan bosan mendengarnya yang hampir semua yang ku bagi isi ceritanya adalah sama.”

“Tidak masalah aku bosan. Aku sudah terbiasa Yoong. Ceritakanlah aku akan menjadi pendengarmu yang terbaik.”

“Hey, kau masih tidak mempercayaiku ? Yoona, aku bahkan menjadi pendengar setiamu bukan hanya satu tahun dua tahun. Dimulai saat kau masih berbicara dengan aksen cadel, hingga lancar tanpa ada aksen cadel sedikitpun. Hehe..”

“Yaa ! Yaa ! Kenapa kau tertawa ? Apa kau menertawakanku waktu kecil?” Yoona memberikan tatapan tajamnya.

“Jangan menatapku seperti itu, Yoong. Aigoo..Kau telrihat mengelrikan tapi jangan pelrnah belrpikilr kalau aku takut.” menggoda Yoona dengan menirukan gaya bicara gadis kecilnya sewaktu masih cadel. Menuai sebuah cubitan dipinggangnya. Tawanya keluar lepas.

“Berhenti tertawa, Oppa. Ku bilang berhenti ! Kau ini menyebalkan sekali oppa,  bukankah masa kecilku sangat menggemaskan ?”

“Bukan menggemaskan lagi tapi lucu , Yoong.” Yoona kembali mencubitnya.

“Appo Yoong, kau ini suka sekali mencubitku. Apa kau tidak tahu seberapa mahalnya perut kotak-kotak-ku ini. Kau satu-satunya gadis yang paling beruntung karena aku membiarkanmu meyentuhnya selama ini.”

“Wow.. Apa aku harus merasa tersanjung ?”

“Tentu saja !”

“Menyebalkan !”

“Mianhae. Kau bisa memulainya, Yoong.”

Yoona mengambil nafasnya perlahan, mengontrol emosinya. Lalu mulai menceritakan semuanya.

****

#flashback

“Yoong, ireonna ! Kau harus sekolah sayang. Palli ireonna !” bisik Yuri  ditelinga Yoona, adik kecilnya.

“10 menit lagi, ah tidak.. 5 menit saja..” Yuri tersenyum gemas melihat Yoona yang berbicara dengan mata terpejam.

“Hey, ayo bangun Yoong ! “

“Ini terlalu pagi, eonni..”

“Arra. Kau harus cepat bersiap eomma sudah menunggu kita dibawah.”Yuri selalu sabar menghadapi tingkah Yoona setiap harinya sulit dibangunkan.

“Mwo ? Eomma sudah pulang ? Kapan eonni ? Bukankah eomma masih di Jepang ?” Yoona terlonjak kaget.

“Eomma sudah pulang semalam Yoong. Apa kau tidak tahu?”

“Anniya eonni.” menggeleng lemah.

“Bagaimana bisa ? Aku pikir eomma langsung menemuimu setelah eomma melarangku menemuimu. Aneh, padahal eomma sendiri yang mengatakan ingin menemuimu, Yoong.”

“Gwaenchana, mungkin eomma lupa.” ada kesedihan yang Yuri tangkap dibalik ucapan Yoona.

“Yoona, maafkan eonni yang belum bisa berbuat apa-apa. Eonni hanya bisa berada disisimu, menggenggam tanganmu untuk meraihnya.”

“Eonni-ya aku baik-baik saja, sungguh. Jangan merasa bersalah, jebal.” mendengar suara parau Yoona, Yuri langsung memeluknya.

Adik kecilnya itu memohon kepadanya untuk tidak perlu minta maaf. Hal sekecil itu selalu membuat hatinya terenyuh.

“Yuri eonni, terkadang ada saat aku merasa kesepian. Aku kesal dengan itu ! Tapi, sekarang tidak masalah lagi, karena Yuri eonni selalu datang kepadaku. Untuk melihat aku sakit, apakah aku lelah ? Benar, semua kembali seperti semua ketika aku sedang senang. Itu semua berkat pelukan hangat Yuri eonni. Jeongmal gomawo, eonni-ya saranghaeyo.” Yoona memeluk erat tubuh yang lebah besar itu.

“Yul eonni yang terbaik, Yoong menyayangi eonni sangat banyak.” tanpa sungkan Yoona mencium pipi Yuri.

“Yoona-ya, tidak perlu ada kata terimakasih diantara kita. Bukankah kita ini keluarga yang sudah sepantasnya saling memberi cinta. Itulah yang mengobati rasa sakit kita. Selama kita saling menghargai, saling menjaga, aku percaya kita memiliki kebahagiaan untuk selalu bersama-sama. Nado saranghaeyo.” Yuri melepas pelukannya, lalu membingkai wajah ayu Yoona. Diciumnya kening Yoona lama.

“Mandilah, Yoong !”

“Arraseo, muach..”

Yuri tertawa pelan melihat Yoona berjalan sambil terkantuk kearah kamar mandi yang juga terletak disana.

*****

.
.
.

“Darimana saja Yul, eomma sudah menunggumu 30 menit yang lalu.” ujar ny. Im lembut namun penuh penekanan. Membuat Yuri gugup.

“Aku dari kamar Yoona. Eomma kenapa semalam eomma tidak menemui Yoona?” terlihat jelas rahang ny.Im mengeras setiap kali pembicaraab menyangkut Yoona.

“Yul, berapa kali eomma harus bilang bahwa kau tidak perlu memperdulikan anak itu !”

“Kenapa Yuri harus melakukannya ? Yoona, adik kecilku. Dia satu-satunya saudaraku !”

“Cukup ! Perlu kau tahu dia bukan saudaramu, Yul. Kau harus ingat itu! Dan berhenti memperhatikannya !”

“Bagaimana bisa eomma bicara seperti itu ? Bagaimana bisa eomma menyuruhku berhenti ? Yoona putri kecilmu, eomma. Yoona saudaraku ! Sampai kapanpun Yoona adalah bagian dari keluarga Im. Apa eomma lupa telah melahirkannya ?”

“Bahkan jika eomma bisa memilih eomma tidak akan sudi melahirkan dan membesarkannya !”

“Eomma katakan kepada Yuri kenapa eomma bisa seperti ini kepada Yoona ? Apa salahnya adikku ? Jinja.. Aku nyaris tidak mengenali eomma, ketika eomma berbuat kejam kepada Yoona. Tidak bisakah eomma menghentikan semua ini ? Dan belajar memperlakukan Yoona sama seperti memperlakukanku ?” emosi Yuri tersulut hingga tanpa sadar ia meninggikan suaranya.

“Yul, apa kau sadar apa yang baru kau katakan ?”

“Mianhae..”

“Eomma tidak bisa memberitahumu kesalahan apa yang dibuat kepada eomma. Bahkan mengingatnya saja membuat dada eomma terasa sesak seperti ini. Berulang kali eomma mencoba untuk menyembunyikan sakit ini, namun setiap kali eomma melihat wajahnya, sakit itu selalu membunuh eomma. Eomma tidak bisa bersamanya ! Eomma tidak bisa menerima kehadirannya didunia ini ! Kehadirannya hanya membuat eomma seakan-akan hidup dineraka!”

“Tidak eomma, itu tidak benar ! Kehadiran Yoona adalah anugerah terindah dikehidupan kita. Jangan sekejam ini kepada adikku, jebal !”

“Berhenti memohon karenanya ! Kau harus tahu, satu-satunya putriku didunia ini adalah kau, Im Yuri ! Yoona, hanya anak sialan yang menghancurkan keluarga Kita ! Menghancurkan kebahagi-..”

“Eomma berhenti ! Jangan diteruskan lagi. Sebentar lagi Yoona kesini !” Yuri tak kuat lagi mendengar kebenciaan yang terlontar dari mulut eommanya. Meskipun kebebciaan itu tidak ditunjukkan kepadanya.

Tanpa mereka sadari Yoona telah mendengar semuanya. Bukan lagi matanya yang menangis, tetapi hatinya. Hatinya menangis darah !

Benarkah eommanya tidak menginginkannya ?

Benarkah kehadirannya tidak pernah diinginkan ?

Oh, pantas saja sikap eommanya berbeda jika dengannya. Kesalahan apa yang telah ia lakukan ? Dosa apa yang telah ia perbuat sehingga eomma tersayangnya bisa berbuat seperti itu kepadanya ?

Seakan dirinya seorang aktris handal. Yoona segera memasang senyum cantiknya. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Jika ia memang seorang aktris,mungkin saja puluhan penghargaan bisa ia raih. Mengingat ia begitu apik memainkan perannya.

“Mianhae eomma , Yuri eonni. Aku membuat kalian menunggu.”

“Lain kali belajarlah menghargai waktu. Kau pikir siapa dirimu, berani membuang waktu berhargaku.” ujar ny. Im dingin.

“Mianhae..”ujar Yoona pelan.

“Gwaenchana Yoong, duduklah !” berbanding balik dengan eommanya, Yuri berbicara sangat lembut. Yoona tersenyum kearah Yuri, setelah duduk disamping eonninya. Namun senyum itu seketika langsung lenyap manakala matanya bertemu pandang dengan sepasang mata yang menatapnya tajam. Tatapan tajam eommanya selalu membuat dirinya merasa terintimidasi.

Seperti setiap paginya sarapan dikeluarga Im selalu berakhir hening.

“Eomma Yuri kekampus dulu. Jangan terlalu lelah bekerja, saranghae.” pamit Yuri seraya mencium pipi eommanya. Ny. Im membalasnya dengan mencium kedua pipi dan kening putri sulungnya itu.

“Yoong, eonni tunggu dimobil, ne !”

Yoona hanya mengangguk. Ia ingin selalu bisa melakukan apa yang dilakukan Yuri eonninya, namun sebelum sempat ia melakukannya eommanya terlebih dulu langsung berpaling, meninggalkannya tanpa memberinya kesempatan sekali saja.

Yoona hanya tersenyum gertir melihat penolakan mentah-mentah itu.

“Eomma, Yoona juga pamit. Maaf atas semua kesalahan Yoona. Yoona mencintai eomma.”

#flashback end

***

Siwon, sang pelindungnya itu merengkuh tubuh Yoona yang bergetar dalam dekapannya.

“Ya, Tuhanku kuatkanlah hati dan telingaku  setiap kali mendengar keluh kesahnya. Agar aku bisa menjaganya,melindunginya, menguatkannya. Amin.” doa Siwon dalam hati.

“Yoona, kau harus kuat dan sabar menghadapi semua ini. Jangan pernah takut dan merasa sendiri. Ada aku dan Yuri noona bersamamu.” Siwon mencium kening indah itu.

“Hidup tanpa airmata bukan hidup namanya !”

“Terimakasih banyak untuk tetap disisiku selama ini. Siwon oppa, kau adalah sahabat sekaligus dewa penolongku yang paling hebat. Aku menyayangimu, sahabat terbaikku.”

“Apapun untukmu, Yoong. Bukankah sahabat selalu ada?  Suatu saat nanti dengan seiring berputarnya sang waktu kita pasti dapat berubah. Tapi, satu yang perlu kau ingat aku akan selalu ada untukmu.”

“Dan jauh mencintai dan menyayangimu.”tambahnya dalam hati.

Choi Siwon namja berusia 18 tahun yang juga teman sekelas Yoona..l Mereka selalu bersama sejak kecil sehingga menjalin hubungan persahabatan sejak dini hingga sampai sekarang.

Siwon sangat mengerti bagaimana kehidupan Yoona selama ini, oleh sebab itu ia mengklaim dirinya sebagai dewa penolong untuk gadis belianya. Seharusnya Siwon adalah sunbae Yoona, mengingat usianya setahun lebih tua. Tetapi karena dulu ia selalu ingin apa-apa bersama Yoona, Siwon meminta kepada orang tuanya untuk menyekolahkannya bareng bersama Yoona. Selama mengeyam pendidikan sampai sekarang mereka selalu bersama. Selalu satu sekolah dan satu kelas !

Yoona merasa beruntung memiliki Siwon dalam hidupnya. Namja dengan sajagat kasihsayangnya. Ditambah Siwon selalu menjaganya, melindunginya sampai saat ini. Membuatnya merasa seperti memiliki seorang oppa.

Banyak teman sekelasnya khususnya para yeoja merasa iri dengannya, bisa sedekat itu dengan Siwon. Bagaimana tidak iri, Siwon salah satu pelajar terpopuler disekolahnya. Memiliki wajah tampan rupawan bak pangeran yang berasal dari negri dongeng. Tubuhnya sangat proposional untuk ukuran namja berusia 18 tahun. Selain indah dalam bentuk fisik, Siwon juga memiliki otak cerdas terbukti selama ini ia selalu mendapatkan rangking satu. Siwon juga pandai memainkan beberapa alat musik. Serta sikapnya yang ramah terhadap siapaun menjadi poin plusnya. Ramah terhadap siapapun bukan berarti mudah dekat dengan banyak yeoja. Terbukti selama ini hanya Yoona satu-satunya yeoja terdekatnya.

***

Bahuku tercipta untuk menjadi sandaranmu..
Telingaku tercipta untuk mendengarkanmu..
Bibirku tercipta untuk menguatkanmu..
Mataku tercipta untuk menenangkanmu..
Menuntunmu saat kau tersesat..
Tanganku tercipta untuk merengkuhmu..
Membangunkanmu saat kau terjatuh..
Mengusap airmatamu saat kau menangis..
Kakiku tercipta untuk menemanimu..
Menemani setiap langkahmu..
Tubuhku hanya tercipta untukmu..
Menjagamu saat kau sakit, menopangmu saat kau rapuh,
Dan hatiku yang berharga ini tercipta untuk menyukai, menyayangi dan mencintaimu Im Yoona, gadis beliaku..

`Choi Siwion
(25-Maret-2016)

Tbc

Aku bawa ff baru bagaimana..? Bagaimana..? Bagaimana..?

Sudah ada 4 chapter, kalau responnya bagus akan dipost cepet ?

Sebenarnya dari awal belum ada niat dipost, tapi karena takut datanya hilang seperti 3 ff-ku yg hilang.. Jadi, yah dipost xexexe

Ini ff beda dr ff-ff ku sebelumnya, apa eonnie.. Saengie.. Chingu.. Dan semua pengunjung wp ini juga merasa beda sehabis baca??

XoXo~

*paipai

Buat “H_*****”

Maaf gk bisa bls comment km langsung 🙂

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca ‘My Yeoja’ juga untuk comment kemarin.

Jujur saja, kemarin saya sedikit merasa gimana gitu, saya gk bisa menjabarkan scr detail mengenai perasaan saya stlh bca comment km. Yang pasti ini hati dan perasaan sedikit ‘sakit’, aku tidak bermaksud berlebihan mengenai perasaanku karena saya gk mau munafik. Memang begitu adanya yg saya rasakan.

Saya akui diusiaku yg sudah menginjak 19 tahun ini saya belum bisa bersikap dewasa, dalam hal ini mengenai stlh membaca comment km. Oleh sebab itu tindakan saya kemarin yg meminta admin part 13 dipw, mungkin akan terlihat sangat kekanakan. Tapi, saya tdk apa-apa jika km, atau readers yg lain menganggap seperti itu. Memang kenyataan begitulah adanya, saya pw karena saya mulai berpikir, mungkinkah ff My Yeoja ini ‘agak lebay semua karakternya’ ( saya pinjem opini km).

Apakah selama ini My Yeoja ceritanya sangat berlebihan ? Terlalu imajinatif ? Atau imajinasi saya yang terlalu bodoh ?

Saya berpikir banyak hal. Mengenai semuanya, tentang readers.. Tentang tulisan saya.. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi untuk readers lainnya yang belum baca part 13, saya memilih untuk dipw supaya gk usah dibaca. Karena part 13 itu hanya akan membawa readers terlalu terbawa dlm imajinasi bodoh saya. Bukankah itu terdengar sangat menakutkan ? Jika readers terbawa imajinasi bodoh saya. Bukannya memberi pengetahuan tapi malah seakan-akan terbawa dalam imajinasi bodoh saya. Sungguh saya minta maaf, jika tulisanku akan berdampak seperti itu. Aku berharap semua readers disini pintar menyikapinya, memilih dan memilah sekiranya apa yang perlu diambil dr My Yeoja ini. Jika memang tdk ada satu atau secuil pun yg dpat diambil, saya berharap My Yeoja ini menyenangkan hati Yoonwonited.

Saya juga baru dalam dunia per Ff-an ( kategori membuat ff ), saya masih membutuhkan bimbingan, Saya masih banyak kekurangan, sangat minim pengetahuan, gaya bahasa dan semuanya.. Saya masih harus belajar, akan tetapi terlepas dari semua itu saya membuat ff karena bagian dari hobiku, saya ucapkan banyak terimakasih atas support, dan yang sudah menyukai tulisanku.

Bicara soal saham, mungkin itu imajinasi terbodoh saya. Karena dengan berani saya menyinggung saham dalam part 13 kemarin. Saya minta maaf bila itu sangat imajinatif/berlebihan bukan reality. Jujur, saya tidak tahu menahu mengenai pembagian saham dalam perusahaan. Dan bodohnya saya malah berani menyinggung soal saham dipart 13 kemarin tanpa menengok dulu ke mbah google, tapi setelah tadi pagi saya tengok ke mbah ada kok pemegang saham sampai 70%, dan Im Yoona dipart ini kan pewaris Im Group jadi mungkin sah-sah saja. *maaf jika salah, ini hanya opini saya.

Dan yg untuk kepemilikan saham 40% di Kwon Enterprise, saya tdk bisa memberi pendapat ke km apa2, karena saya blum tengok ke mbh google, maaf jika scane ini sangat tidak masuk akal. Terlepas dr semua itu bisakah km, readers yg lain mengerti ? Jika tdk bisa mending gk usah baca My Yeoja.

My Yeoja saya buat sesuai imajinasi saya yg berjalan sewaktu-waktu yg mengikuti mood.

Untuk semua karakter tokohnya semua milik saya. Karena saya yang nulis ff ini. Jadi, jika km beranggapan berlebihan (lebay) itu terserah kamu karena saya sangat tahu dan menghargai bahwa setiap orang mempunyai pendapat masing-masing.

Karena ini ff yg saya buat, sudah pasti dr awal saya merasa gk berlebihan. 😉 balik lagi kan semua aspek dlm ff ini yg membuat saya. Secara kasarnya “suka-suka saya membuat karakternya seperti apa, jika tdk suka mending gk usah baca.”

Km mengatakan agak lebay semua karakternya, tolong kasih tahu saya penjabarannya pendapat km mengenai karakter Siwon, Yoona, Luhan, Sehun, Yuri, Tiffany, Krystal, Jiyeon, tn. Choi dan Ny. Choi. Biar saya tahu seutuhnya bag karakter tokoh mana yg km anggap berlebihan ?

Km bisa ngasih pndapat km lewat bbm or fb or sms saya.

Itu sangat berarti untukku, akn mnjadi ilmu dan pembelajaran untukku.

Oh iya, saya setuju dg comment km yg ini diff MNG

“Sebuah cerita memang fiksi tapi bisakah lebih baik berisi pemaparan yg realitis bs nmbah pengetahuan pembaca..seberapa anehnya imajinasi pasti harus ada penjelasan yg bsa dinalar kayak film terminat dn pasificrim”

Jd, buat km dan readers lainnya saya diharap dengan bijak memilih dan memilah apasaja stlh membaca My Yeoja. Karena saya merasa My Yeoja masih sangat abal-abalan dg imajinasi bodoh saya, mending sebelum membaca Next Part-nya yakinin dulu diri sendiri, antara membacanya atau tidak ! Jika kalian beranggapan My Yeoja ini tdk baik untuk dibaca mending gk usah BACA.

krena semua sdh terlanjur, saya terlanjur membuatnya, readers terlanjur membuatnya, anggap saja ini hihuran untuk kita ( yoonwonited) terpelas dr semua kekurangan ff ini.

Atau mending distop sampai disini khusus My Yeoja ? Saya bisa meminta admin untuk memprotect or menghapus semua part yg sudah dipost ?

Atau masih ada yg mau lanjut ??

Jika masih ada yg menantikan ff abal-abalan ini ( My Yeoja) , saya akan memprotectnya sampai end. Tapi saya gk bisa janji lanjutinnya cepat.

Dr awal part My Yeoja part 1 dan beberapa part yg lain, saya langsung mengatakan ini ff abal-abalanku, berarti ini ff masih banyak kekurangan.. Dan untuk semua comment, saran maupun kritik saya ucapkan banyak terimakasih. Saya minta maaf tidak pernah membalas comment kalian. Akan tetapi saya selalu membaca semua comment kalian.

Bicara mengenai saya yang mengakui diri sendiri belum dewasa, mohon dimaklumi dan dimaafkan jika saya langsung ngoceh, setelah merasa ada yg mengganjal dihati setelah membaca comment, yg menyinggung hati.

Kata menyinggung/tersinggung semua manusia pasti pernah melakukan dan merasakannya ?  *mitos or fakta ?

Dalam perjalanan ff ini sudah terjadi sekiranya 3 kali yg sedikit membuat hati  merasa tdk nyaman mengenai commentar .

1. Karena ada satu readers yg bahkan sblmnya tdk pernah comment mnta pw, tp dg kata-kata yg sangat menyinggung hati saya+author. Dan itu sdh saya bhas dipart 7 atau 8..

2. Mengenai sebutan ahjumma berdada montok yg saya sematkan untuk Liu Wen . Itu juga sdh saya bhas, dan semua sdh baik-baik saja bukan ?

3. Agak lebay semua karakternya, dan soal saham. *yg lg dibahas.

Mohon pendapatnya untuk kelanjutan My Yeoja kedepannya ! Dan juga untuk ff baru ini !

Terimakasih,

*choizuazua

71 thoughts on “[FF] The Name I Loved – 1

  1. kyaaa FF baru nih…
    baru baca part 1 aja udah sedih gini..emang yoona bukan sodara kandung yuri ya koq eommanya jahat gtu sih
    penasaran nih ama lanjutannya..

    Like

  2. Ahhh Nangis dehh sampe mewek huh kasian yoong eonni kenapa hidupnya seperti itu dan apa salah dia sampe eommanya membenci yoong eonniku
    Huj siwon sama yoona hanya berteman? Kapan pacarannya? Dan rasanya aku ga kuat kalo ada cinta segitigaa 😭

    Like

  3. Yaampun baca part 1 nya aja udh ikut2n nangis gimana sama part selanjutnya ya 😀 kenapa yoona dibenci banget sama eomma nya, yoona punya salah apa sama eomma nya?

    Like

  4. ya allah sedih ya baca ff ini tapi senengnya karena seenggaknya yoona masih punya siwon sebagai dewa pelindungnya dia penasaran sama alesan yang sesungguhnya kenapa yoona bersikap seperti itu

    Like

  5. nggak tahu mau komen apaan.
    yang jelas waktu baca ngerasa nyesek.
    meski belum ngeh ma critanya, hehe…
    udah gitu sebenernya apa masalah yoona ma ommanya? mungkin di next part lebih jelas. jadi langsung aja ya!
    cus ke next part.

    Like

  6. Kenapa sikap eomma yoona seperti itu ya.? Apa ada hubungannya dengan appanya.? Kan gk ada di part 1.
    Apa appanya meninggal.? Atau bercerai.?hhmm..bikin penasaran.

    Aku boleh minta nomer bbmnya gk.?
    Atau nama facebook..aku mau berteman dengan authornya. Boleh enggk.?☺terima kasih.😊😊

    Like

  7. Masi psrt 1 aja uda bagus dan menari jdi gk sabar tuk baca part 2 nya.yoona polos apa bego si masa gk peka klo selama ini malaikat nya menaru hati sama yoona.muda2han sampe menika,punya cucu dan maut memisakan siwon oppa tetap menjaga yoona.

    Like

  8. Sedih bgt hidupnya yoona knp jg eommanya tega sm yoona padhl itu anak kandungnya sendiri kan…tp untung ada siwon sbg dewa pelindung n penjaga yoona..tetep dijaga ya siwon oppa..yoonanya…

    Fighting n gomawo ya..

    Like

  9. Ksihan bnget Yoong eonnie ga dsukai oleh Ibu.a untung aj msih ad Yul eonnie dan Siwon oppa yg slalu brada di smping.a

    dan buat author ttep smangat, wlau pun sya blum read ff My Yeoja, tpi sya yakin smua ff author bgus2 dan mngenai soal imajinasi/? it hak orang bkan untuk brkreasi sesuka hati(?) so, author ttep smangat ap pun yg orang kata kan jdi kan sja sbgai pmbelajaran kdepan.a agar mnjadi lbih baik 🙂
    Fighting thor….

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.