[FF] My Yeoja – 21

myyeoja20

Title : My Yeoja

Author : Choi Zuazua/choizuazua

Cast : Choi Siwon, Im Yoona

Other Cast : find by yourself

Genre : Romance, Family, Angs, Friendship

Poster : Xoloveyoonwon

Part 21

Typo berhamburan !

Jadilah readers yang pintar, baik hati dan tidak sombong πŸ˜€ ,

Hhehe khususnya para siders situ bukan makhluk astral kan kalau datang dan pergi gak keliatan lol *becanda

Ada temanku seorang author, dia bercerita sedikit tentang pengalamannya sebagai author dan memutuskan buat hapus semua ff yg pernah dia post alasanya yaitu karena SIDERS.. ,
Mungkin menurut sebagian orang itu sangat disayangkan, termasuk aku salah satunya yg sangat menyayangkan itu.. Tp mengingat apa yg ada dibalik alasan itu , memang sedikit menyakitkan. Karena itu aku mulai berpikir, gak semua author itu masa bodoh tentang siders..

Dimana ada author, entah author handal atau abal-abalan disitu pasti ada ff, dimana ada ff sudah pasti ada readers, entah readers yg tahu diri atau gak tahu diri itu kembali pada pribadi masing-masing, menjadi good readers atau silent readers itu juga pilihan masing-masing, tentu sebagai seorang author mengharapkan para readersnya menjadi good readers, setidaknya menurutku komentar yang ditinggalkan itu akan menjadi sebuah acuan dan cambuk bagi author supaya tetap bersemangat melanjutkan ff-nya.. Membenahi dan berusaha menyuguhkan karya yang bisa dinikmati para readersnya..

Setiap kali pengen hiatus, berhenti nulis, aku selalu ke-inget para good readers yg sudah setia ngikutin ff-ff yg aku buat dr awal, aku selalu merasa bersalah setiap kali gk bisa muasin good readers-ku, aku merasa bukan author yg baik.. Mianhaeyo πŸ™‚

Terimakasih banyak sudah menjadi bagian dalam setiap ff yang ku buat, tanpa good readers mungkin aku gak pernah bisa nulis sampai detik ini.. Gomawo πŸ™‚

Oh iya, kalian yang merasa SIDERS dimohon dengan penuh hangat tolong jangan muncul jika butuh pw doang, mungkin ini terdengar kasar tapi lebih baik gak usah chat aku, jika diawal bahas ff, ditengah minta pw dan pada akhirnya ngaku gak pernah komen alias siders, Rasanya kayak ada kecewa-kecewanya gitu dihati 😦 kalau gak percaya cobalah kalian jadi author dan post tulisanmu, lihat dan rasakan apa yang kalian dapat dari good readers&silent readers.

Well, cukup sekian dan terimakasih.. Maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan πŸ™‚

Happy reading..

*

Cinta tak hanya menunggu namun juga menemukan bahkan mengejar jika di perlukan. Segala sesuatu itu butuh perjuangan, tidak ada yang instan. Ini juga berlaku untuk cinta, namun tak berlaku untuk ramen, karena ramen tentu saja tergolongΒ  instan.

Di waktu ini Siwon lah yang mengambil peran ‘menunggu’, karena pada cerita sebelumnya ia telah menemukan bahkan mengejar dengan segala upaya-upaya yang ia lakukan. Dan Yoona lah yang mengambil peran ‘menemukan’, karena ia tidak bisa hanya berpangku tangan disaat perasaannya mulai tak karuan. Meskipun kali ini ia tidak perlu ‘mengejar’, bisa jadi di waktu yang akan datang nanti ia yang mengambil peran ‘mengejar’. Sesekali wanita ‘mengejar’ itu boleh asal tidak melebihi batas, apalagi sampai merendahkan kualitas itu hanya akan melukai hati dan merendahkan harga diri !

Salah satu hal sederhana dalam cinta yang sering di lakukan Yoona dan Siwon adalah berbicara-mendengarkan. Entah itu berbicara mengenai hal-hal yang di sukai atau di benci, hal-hal menyenangkan atau menyebalkan, bahkan hal-hal konyol ataupun hal-hal kecil yang dapat di bicarakan hingga membentuk sebuah cerita untuk di dengarkan.

Seperti sekarang Siwon dengan saksama mendengarkan apa yang di bicarakan Yoona, mengenai ketika yeoja-nya hampir di tabrak mobil ketika hendak bertemu Krystal, Luhan dan Sehun, beruntung ada Cho Kyuhyun yang menyelamatkannya.

Yoona juga menceritakan semua yang ia ketahui tentang siapa itu Kyuhyun kepada Siwon. Ia juga menceritakan bagaimana reaksinya, Luhan dan Krystal setelah melihat wajah Kyuhyun yang mempunyai kemiripan dengan Jonghyun. Serta menceritakan bahwa dirinya tlah menerima ajakan pertemanan Kyuhyun. Namun satu yang ia tak ceritakan yaitu mengenai Jiyeon. Ia hanya tak ingin Jiyeon mendapatkan masalah dari Siwon.

“Siwon oppa, kenapa ? Siwon oppa marah ?” tanya Yoona ragu, agak takut dengan kediaman Siwon. Tidak biasanya kekasihnya itu diam saja, biasanya setiap dirinya bercerita Siwon akan sesekali menimpali.

“Ya, aku marah. Aku sangat marah, Yoona !”

Suara tenang itu membuat Yoona ke-susahan meneguk salivanya.

“Maafkan aku.. Seharusnya aku memang menceritakan ini dari awal, seharusnya aku tidak menerima ajakan pertemanan itu. Maaf-..”

“Baby, aku tidak marah akan itu.”

“Ne ?”

“Aku marah dengan diriku yang lengah menjagamu. Lihat kaki dan tanganmu terluka. Maafkan aku.. Aku akan membuat Perhitungan orang yang berani menabrakmu, baby !”

Kedua tangan Yoona menangkup wajah Siwon yang terlihat mengeras. Tangannya lalu merangkak naik menuju rambut Siwon untuk di usap. Cara seperti itu yang mampu membuat Siwon lebih tenang. Terbukti wajahnya mulai melembut.

“Gwaenchanayo.. Aku yang ceroboh, oppa.”

“Katakan siapa orang itu, baby !”

“Aku tidak tahu, oppa. Sudahlah lebih baik kita membicarakan tentang kita.”

“Tapi baby..”

“Oppa~..” jika sudah merajuk seperti itu, Siwon tidak akan bisa membantah.

“Jadi, sekarang kau berteman dengan adik kembaran Jonghyun. Kyuhyun yang mengobatimu juga ?”

“Tidak apa-apa ‘kan oppa ?” Yoona beringsut menyandarkan tubuhnya ke arah Siwon yang diterima baik oleh namja-nya. Posisinya, Siwon masih menatap lurus kedepan, dengan satu tangannya merangkul Yoona yang sedang bersandar nyaman pada bahu lebarnya.

“Gwaenchana..”

“Jinjaayo ?”

“Mmm.. Asal kau berjanji bisa mengendalikan dirimu, okay!”

“Hey, apa maksud dari mengendalikan diri oppa ?”

“Semoga saja perasaanmu tak berubah, bisa jadi kau tidak mampu menolak pesonanya, mengingat wajah dokter itu sangat mirip cinta di masa lalumu. Meskipun aku percaya pesonanya tidak akan ada apa-apanya jika di bandingkan pesonaku.”

“Kau sangat percaya diri sekali, tuan. Apa kau tidak ingat bagaimana hebatnya pesonaku ? Baiklah, jika tuan lupa, aku akan dengan senang hati mengingatkannya.” Yoona mengerlingkan matanya, menggoda!

“Mari kita ingat, oppa.. Mmm, aku ingatkan yang di Korea saja, okay ! Lee Jongsuk, Jang Geunsuk, D.O, Kwon Jiyoung, Jin,Oh Sehun, Suho, Xi-..”

“Cukup ! Terimakasih sudah mengingatkanku, nona. Dan akupun akan dengan senang hati mengingatkanmu, bahwa aku tidak akan segan menghukummu jika kau mulai nakal, okay.”

Suara serak Siwon menggelitik telinganya. Itu terdengar menggoda. Yoona, tentu termasuk satu diantara seribu wanita yang tidak bisa menolak pesona seorang Choi Siwon.

“Aku tidak pernah nakal, oppa. Mereka saja yang tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak menyukaiku, hihi..”

Siwon juga termasuk salah satunya yang tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak mencium bibir yang masih terkikik itu. Bibir mungil yang sedari tadi begitu pintar menyanggah ucapannya.

Chu !

“Ini salah satu hukuman mengapa kau menyuruh sopir pulang, baby.”

“Ah, aku hanya ingin memberi dia waktu istirahat, oppa..”

“Dan kau lebih menyelakai dirimu, pabo !”

Sebelum bibir mungil itu protes, Siwon terlebih dulu membungkamnya dengan bibirnya. Kembang api terasa meledak-meledak dalam perut mereka. Debaran itu berdesir semakin hebat. Mereka tahu, mereka sama-sama menginginkan satu sama lain.

Tokk.. Tokk..

“Sajangnim..” suara sekertaris Park tidak membuat duo sejoli itu menghentikan aktifivitas bibirnya.

“Sajangnim.. Presdir Kwon dan Mss. Hwang sudah datang.”

Akal sehat Yoona bergerak cepat. Di dorongnya penuh kekuatan tubuh kekar yang sudah menindihnya itu.

“Wae ?” rengek Siwon kesal.

Bukannya menjawab, Yoona menyapukan tangannya ke bibir Siwon yang basah akan saliva mereka. Kemudian membenarkan dasi Siwon, serta baju yang sedikit berantakan karena ulah tangannya.

“Sajangmin, saya akan masuk !” Sekertaris Park membuat celah pada pintu ruangan tersebut.

“Yak ! Berani-beraninya kau mengganggu aktivitasku, hyung !” teriak Siwon kesal.

Yoona melotot, seraya membenahi tampilannya.

“Baby, aku tidak suka dengan matamu itu !”

“Sajangnim, maafkan saya. Tapi pres-..”

“Aku tidak peduli, jangan mengganggu waktuku dengan Yoon-..”

Yoona langsung membekap mulut Siwon. Sedangkan di balik pintu yang sedikit terbuka, Leeteuk tersenyum kikuk ke arah Yuri dan Tiffany, yang menatapnya bingung.

Apa seperti itu sifat asli pemimpin HDS ?

“Tiff, apa Siwon baru saja ingin menyebut nama Yoona?”

“Tidak ada salahnya kita menerobos masuk, Yul.”

Bersamaan Tiffany dan Yuri menerobos masuk, Yoona dan Siwon sudah duduk dengan kikuk-nya.

“Yoona-ya ?”

“Yoong, kau disini ?”

“Eon-ni..”

Senyum yang dipaksakan tak bisa menutupi ke gugupannya, rasanya Yoona ingin menghilang saat itu juga. Manakala senyumannya tak berarti apa-apa bagi ke dua kakaknya. Ia tidak bisa menghindar lagi, kemarahan seperti apa yang akan terjadi saat ini. Perlahan, kebodohan itu muncul mengutuk dirinya !

“Mmm.. Eonni, aku.. Aku..”

“Ada keperluan apa kalian kemari ? Bukankah jadwal kita adalah besok. Aigoo.. Apa kalian merindukan adik ipa-aWhhhh..!” Yoona menginjak kaki Siwon keras dengan kakinya yang tidak terluka.

“Yoona, aku pikir tadi kau sedang beristirahat dikamarmu. Bukankah hari ini sangat melelahkan untukmu?” Yuri mendekatinya.

“Gwaenchana.. Nanti aku akan beristirahat bersama Yuri eonni..”

“Kau terlalu bersemangat, Yoong !”

“Ya, aku hanya meniru semangatmu eonni.” Tiffany menggeleng tak setuju kali ini.

“Jika kau sakit seharusnya kau pergi ke rumah sakit, sayang.”

“Fany eonni, aku sudah mengobatinya. Lagi pula ini hanya luka ringan..”

“Aishh.. Kau terlalu meremehkannya, sayang. Jangan seperti itu lagi, okay !”

“Okay !”

“Good girl.” Tiffany mengusap rambut Yoona pelan. Wajah imut itu, membuat Yuri maupun Tiffany mengurungkan niatnya menuntut penjelasan adiknya. Sesungguhnya tak perlu penjelasan terucap dari bibir Yoona mengapa bisa berada disana. Yuri maupun Tiffany sudah mengerti alasan dibalik itu.

….

“Yoongie, kau yakin tidak sakit ?” tanya Yuri sekali lagi. Siwon tersenyum melihatnya. Sedingin apapun Yuri, dia tetaplah seorang kakak penyayang yang khawatir terhadap adiknya.

“Gwaenchana unnie, hanya sedikit ngilu. Dokter Cho sudah mengobatiku.” beritahu Yoona, Yuri mengangguk mengerti.

Tiffany melihat kilatan tidak suka saat Yoona menyebut dokter Cho dalam mata elang Siwon. Kecemburuan, Tiffany yakin itu.

“Siwon, kau tahu apa saja yang tlah dilakukan gadis ceroboh ini ?” tanya Yuri serius.

“Yoona barusaja memberitahuku.” jawab Siwon pelan, dia merasa menyesal tidak lagi mengawasi Yoona secara ketat.

Yuri menyeringai sengit, lalu menatap Siwon sinis. “Kau tahu siapa yang menyelakai Yoona ?”

“Yuri eonni, ini tidak seperti yang eonni takutkan. Lupakan saja masalah ini, eoh. Aku meminta Siwon oppa untuk tidak mengawasi-ku lagi, sungguh eonni orang-orang itu hanya membuatku merasa seperti penjahat.” sahut Yoona tak ingin memperlanjut masalah ini. Mau bagaimanapun ia masih punya belas kasih terhadap Jiyeon. Jangan sampai kedua kesayangannya itu menyentuh Jiyeon. Jika sampai itu terjadi, berakhirlah sudah hidup Jiyeon.

“Aku akan mencari pelakunya, sekalipun Yoona menentangku, Yul.”

“Oppa-..” protes Yoona tak setuju.

“Yoongie-ah, kau jangan menganggap ini remeh. Dia hampir membunuhmu !” marah Tiffany.

“Kau terlambat Siwon ! Orang-orangku sudah mengurusnya. Kali ini Jiyeon tidak mungkin lepas dari tanganku, aku pastikan dia mendekam dipenjara !” tatapan tajam Yuri , menusuknya. Tidak ada kata main-main ! Jika dulu ia boleh saja melepaskan Jiyeon, namun tidak untuk kali ini. Kesempatan yang ia berikan dibuang begitu saja oleh Jiyeon, lalu untuk apa ia melepaskannya untuk kedua kalinya bila tak ingin lagi repot-repot berurusan kembali dengan Jiyeon untuk ketiga kalinya.

Bersujud dihadapan makam orangtuanya tlah Jiyeon lakukan, meminta maaf pun sudah itulah yang menjadi alasan Yoona sewaktu memohon kepadanya untuk melepaskan Jiyeon. Jika bukan adik manisnya yang meminta, mungkin saat ini Jiyeon tak punya kesempatan lagi bernapas dengan bebas. Melanjutkan pendidikannya dengan nyaman. Namun tidak untuk kali ini, ia cukup takut jika ia melepaskan Jiyeon, gadis jahat itu akan menyelakai adik manisnya lagi.

“Jiyeon, sialan ! Gadis itu tak kapok dengan ancamanmu ! Dan kau, Yoona.. Kenapa kau menutupinya dariku, hah ?!”

“Bedebah ! Aku menyesal Yoona.. Aku menyesal dulu melepaskannya begitu saja.. Aku menyesal menuruti keinginan bodohmu dulu ! Lihat karena aku menurutimu, gadis sialan itu menyelakaimu !” terpancing amarahnya, tanpa sadar Siwon membentak Yoona.

“Jangan membentaknya, Siwon !”Β  bentak balik Tiffany.

“Mianhae.. Aku harus pergi !” pamit Siwon, amarah dan hasrat menbunuh Jiyeon berkobar dalam jiwanya.

“Anniya ! Siwon oppa tidak boleh pergi !”

Yoona yang cemas langsung berdiri, rasa nyeri pada kakinya membuatnya memekik sakit. “Awhhh !”

“Yoongie-ah !” Tiffany bergegas menyangga tubuh Yoona.

Langkahnya berhenti mendengar pekikan sakit yeoja-nya. Hatinya menyuruhnya berbalik, sebelum otaknya mempringatinya jangan !
‘Jangan berbalik atau kau tidak bisa pergi membunuh, Jiyeon !’

“Dasar gadis ceroboh ! Kau lupa kakimu sedang cidera !” omelan Yuri membuat Yoona meringis.

“Yuri eonni jangan biarkan Siwon oppa pergi.” mohon Yoona, Yuri tak mengerti mengapa adik manisnya melarang Siwon pergi.

“Tidak apa-apa, biarkan Siwon melakukan apa yang harus dia lakukan, Yoong.” Yuri mendudukkan Yoona kembali.

Yoona hendak bangkit, sebelum Tiffany menjitak kepalanya pelan. “Jangan bergerak, kau ini bandel sekali dikasih tahu ! Aku tahu Siwon akan menemui gadis jahat itu, jadi adik manisku biarkan kekasihmu itu menyelesaikannya, okay.”

Yoona tak menyetujuinya. Ia tahu betul seberapa bahayanya SiwonΒ ketika benar-benar marah. Terlihat dibalik mata cokelatnya tersimpan hasrat membunuh Jiyeon saat tahu ia terluka karena gadis itu. Ditambah Yuri barusaja meremehkannya. Demi surga, Siwon mempunyai gengsi dan harga diri setinggi langit. Diremehkan.. Aigoo itu bukan sesuatu yang bisa diterima Siwon.

“Siwon oppa, apa kau tidak mendengarkanku ? Aku tak ingin oppa pergi..” sedikit kesal nan merajuk Yoona memohon. Itu menggelitik hati Siwon untuk cepat berbalik kearah yeoja-nya.

“Aku hanya pergi sebentar, aku janji tidak akan lama.” Siwon tetap saja memunggungi ketiga saudari cantik itu.

“Baiklah , tapi Siwon oppa juga harus berjanji tidak akan membunuh Jiyeon.” kedua saudarinya sukses terkejut mendengar kata ‘membunuh’

“Jangan memintaku berjanji akan sesuatu yang sangat ingin aku lakukan, Yoong.” Siwon mengepalkan tangannya kuat.

“Dengarkan aku baik-baik oppa, aku tidak ingin mempunyai suami seorang pembunuh. Jika Siwon oppa memaksa ingin membunuh Jiyeon..” Yoona berhenti sebentar, lalu mengambil nafas sebanyak mungkin.

“Hubungan kita berakhir !”

Siwon berbalik sangat cepat. Memandang Yoona penuh marah. Ia tidak tahu Yoona berubah sangat kejam bisa mengakatakan kalimat keramat itu.

“Jangan pernah mengatakan itu lagi, Yoona ! Kau tidak boleh mengatakannya, bahkan melintaskan kalimat jahat itu dalam kepalamu, kau tidak diizinkan !”

“Baiklah, kau berhasil mengancamku. Aku tidak akan pergi. Aku juga tidak akan membunuhnya. Asalkan kau berjanji tidak akan pernah mengucapkan kalimat jahat itu lagi.”

“Ya, aku berjanji.” Siwon lega mendengarnya. Ia lalu menghampiri Yoona, tanpa rasa takut memeluk gadis itu erat. Tanpa peduli kedua kakak yeoja-nya akan marah.

“Terimakasih, sayang. Kau tahu, jantungku seakan dicopot secara paksa mendengar kau mengatakan kalimat jahat itu.” gumam Siwon.

Yoona bahagia sekaligus merasa bersalah mendengarnya. Berarti Siwon tidak pernah ingin berpisah dengannya. Terdengar baik saat kedua kakaknya juga mengetahuinya.

“Siwon, maaf.. tapi kau harus melepaskan Yoona !” Tanpa protes, Siwon menurut begitu saja akan perintah Tiffany. Demi keberlangsungan hubungan mereka, mulai sekarang Siwon akan menyampingkan ego dan harga dirinya yang setinggi langit itu. Ia sungguh tidak ingin berpisah dengan Yoona. Sungguh tidak pernah ingin !

Ketiga saudari cantik tersebut sempat merasa sedikit heran, namun tak mau ambil pusing mengenai sikap Siwon barusan.

“Siwon, aku hanya akan bicara sekali. Jadi dengarkan ini baik-baik.” ucap Yuri tegas.

Jujur memang Siwon merasa gugup sekarang. Ia bisa merasakan keringat dingin mulai membentuk pada keningnya. Sekali saja saya ingatkan, jangan panggil ia Choi Siwon bila tak mampu menyembunyikan rasa gugupnya.

“Datanglah kerumah bersama ayah dan ibumu, maka aku akan membiarkanmu memeluk Yoona sebanyak apa yang kau mau.” ujar Yuri tersenyum. Itu senyum pertama yang Siwon dapatkan setelah kemarahan Yuri tempo lalu. Jika ini mimpi, Siwon akan memohon kepada siapapun agar ia tidak pernah dibangunkan. Yuri merestuinya.. Yuri mengijinkannya bersama Yoona.. Tidak ada kelegaan selega ini.. Ia bahkan sampai tak mampu mengutarakannya dengan kata-kata bentuk dari rasa kelegaan itu..

“Yuri unnie.. Unnie sungguh mengijinkan Siwon oppa..” Yoona kehilangan kata-katanya. Matanya berkaca-kaca..

“Unnie tidak akan pernah sanggup merampas apa yang menjadi kebahagiaanmu. Menjauhkanmu dari Siwon sama saja unnie menggali kesedihanmu sendiri, mana mungkin unnie bisa, Yoong.” Yoona langsung memeluknya erat. Menangis dibahu kakak perempuannya. Kakak beradik itu menangis terisak, Yoona lebih parah. Ia tak bisa mengendalikan emosinya. Ungkapan sayang, terimakasih tumpah ruah dalam tangisan histerisnya. Yang menggundang airmata Tiffany mengalir, menarik pula sisi cengeng Siwon sewaktu ia masih balita. Ya, Siwon tak cukup kuat untuk tidak menangis, beruntunglah ia karena tak ada isak tangisnya yang keluar. Dengan begitu setidaknya para pegawainya tidak mempergokinya yang berubah menjadi pria ‘mellow’ (?).

Satu jam kemudian, Yoona baru bisa ditenangkan.Tiada lagi airmata dan isak tangis. Hanya tertinggal mata sembabnya saja. Namun itu bukan point utamanya. Karena cinta mereka telah direstui.

“Terimakasih banyak sudah memberiku kesempatan untuk terus bersama Yoona. Yuri.. Tiffany.. Aku mungkin bukan pria sempurna, tapi aku tahu aku akan menjadi pria sempurna selama aku bersama adik manismu. Maka dari itu dengan sepenuh hati aku mohon untuk tidak melepaskan kita lagi.”

“Aku juga mungkin bukan pria terbaik, aku hanya satu yang paling beruntung dari sekian banyak menginginkan adik manismu untuk berada disisinya. Satu-satunya yang aku tahu adalah pria paling beruntung ini ingin menjadi satu-satunya untuk adik manismu,Β  menjadi tempat dimana adik manismu pulang, tempat untuk berbagi bahagia dan sedihnya, berbagi pula sehat dan sakitnya, juga berbagi kaya dan miskinnya.”

“Aku tidak bisa berjanji untuk tidak menyakiti Yoona, membuatnya menangis ataupun sakit. Tapi, aku akan terus berusaha menjaganya dan mengupayakan supaya adik manismu tidak terluka karena ku.”

“Selama aku mempunyai kesempatan untuk bernapas selama itu pula aku akan terus membuatnya bahagia dengan cara apapun yang dapat aku lakukan.”

“Sekali lagi terimakasih banyak atas restu yang kalian berikan. Dan aku merasa terhormat menjadi bagian keluarga Kwon. Terimakasih banyak kakak ipar.” Siwon menbungkuk hormat kepada Yuri dan Tiffany.

Sekali lagi airmata Yoona jatuh mengalir, merasa terbekati akan cinta Siwon untuknya.

“Cukup lakukan perintahku tadi, Siwon !” ucap Yuri.

“Benar, cepatlah bawa ayah dan ibumu agar kita bisa cepat menentukan tangal pernikahan kalian. Duduklah, itu seperti bukan gayamu presdir Choi ..” canda Tiffany di sambut gelak tawa Yuri.

“Terimakasih, aku segera melakukannya. Aku sungguh tidak sabar mengubahnya menjadi istri presdir Choi..” Yoona tersipu mendengarnya.

“Oh iya, aku harap kau tidak keberatan. Jika aku membawa Yoona tinggal bersama kita lagi.”

“Tentu Yul, kau keluarganya.. Kau berhak tinggal bersamanya. Jika kalian ingin, kalian boleh tinggal bersamaku nanti bersama Yoona setelah kita menikah.” ucap Siwon ramah.

“Setelah kalian menikah,aku ingin kalian harus tinggal bersama kita. Setidaknya tinggallah selama 3 tahun untuk menebus waktu kita bersama Yoona. Kau mengerti ‘kan, Siwon ?” tanya Yuri menuntut.

Sejujurnya ia sudah menyiapkan istana untuk ia tinggali bersama Yoona dan putra-putrinya nantinya setelah resmi menikah. Namun ia tahu betul bahwa ia tidak boleh bersikap egois. Selamanya jika bersedia menikahi Yoona berarti ia juga bersedia menikahi keluarganya.

“Tentu Yul, dimanapun aku tinggal selama itu bersama Yoona, aku akan bahagia.”

Senyum bahagia terpancar di wajah mereka semua. Kisah cinta dan keluarga yang melelahkan mendekati satu langkah lebih dekat menuju happy ending.

****

Seminggu sesudahnya dari pertemuan ayah-ibu Siwon dengan Yuri dan Tiffany. Undangan pertunangan menyebar khusus keluarga terdekat dan para sahabat kedua belah pihak.

Yuri dan Tiffany semakin yakin saat tahu bahwa ibu Siwon adalah Choi Sooyeon sahabat ibu mereka. Yoona memang terlahir menjadi takdir Siwon. Bahkan saat ia belum lahir didunia ini, Siwon sudah menemukannya semenjak dalam kandungan sang ibu. Demi surga takdir ini sungguh indah.

Oh jadi ini alasan mengapa ny. Choi seperti melihat sosok sahabatnya setiap kali menatap wajah Yoona. Ternyata memang benar menantunya itu putri mendiang sahabatnya.

Ny. Choi yakin di surga sana sahabatnya pasti bahagia serta turut mendoakan kebahagiaan putra-putrinya.

“Jinah-ya, takdir ini sungguh indah. Aku tidak menyangka apa yang kita candakan dulu kini menjadi kenyataan.”

Ny. Choi bernostalgia akan candaan mereka dahulu. Ya, sewaktu mereka muda ny. Choi dan Im Jinah selalu bercanda bahwa mereka akan menjadi besan.

“Pantas dari awal aku dan suamiku sudah jatuh hati ketika pertama kali melihat putrimu. Yoona, dia benar-benar sangat mirip denganmu. Dia tumbuh menjadi gadis cantik yang mudah menarik siapun untuk jatuh cinta kepadanya.”

“Jinah-ya, andai kau dan Hanki oppa masih di sini mungkin kebahagiaan ini menjadi lengkah dan sempurna. Tapi, kalian tidak perlu khawatir lagi disana. Aku dan Kiho oppa akan menjadi orangtua untuk putri-putri kalian.”

***

Surat undangan pertunangan Yoona dengan Siwon yang tlah menyebar di tangan para tamu undangan, Sedikit banyaknya mematahkan hati mereka. Katakanlah Luhan,Sehun,dan semua orang yang masih bermimpi mendapatkan salah satu dari pasangan serasi tersebut. Benar, matilah hati para fanboys-fangirl YoonWon yang tidak menginginkan mereka hidup bersama.

Oh Sehun, 10 menit barusaja mengistirahatkan tubuh lelahnya sepulang dari sekolah. Ujian matematika benar-benar menguras tenaga dan otaknya. Namun sepucuk undangan mewah yang berada dinakas samping ranjangnya benar-benar menguras airmatanya.

Berbeda dengan Sehun yang masih mengurung diri sambil terus menangisi Yoona noona-nya dua hari dua malam. Luhan pun sama, hanya saja ia tidak sampai menangis. Hanya termenung dalam kamarnya, malas melakukan apapun. Pekerjaan yang ia lakukan adalah memikirkan Yoona sepanjang hari.

Luhan pikir, mencintai Yoona saja itu cukup. Namun ternyata ia salah, ia tak harus munafik untuk mengakui bahwa selama ini hati kecilnya masih menginginkan bisa bersama Yoona.

Dunia..Yoona..Krystal..Siwon..
boleh saja ia kelabui bahwa ia sudah melepaskan Yoona tempo lalu. Akan tetapi dirinya terlebih hatinya tak pernah bisa ia kelabui sendiri. Bahwa ia masih menyimpan cinta itu. Rasa itu, ia bahkan masih bisa merasakannya begitu kuat.

“Kejam memang, ketika mencintai saja tidak pernah cukup.”ujarnya mengejek dirinya sendiri.

Bagai diremas-remas hancurnya jiwa, betapa hancurnya jiwa..
Bagai disayat-sayat sakitnya hati, betapa sakitnya hati..

Krystal menghampirinya, membawa hatinya yang juga terluka melihat pria yang di sayanginya terpuruk akan cinta sepihaknya. Perasaan sedih sahabatnya pun ikut serta membanjiri hatinya. Ia sama terlukanya seperti sahabatnya.

“Kau terlihat sangat menyedihkan, Lu.” pancaran sedih bola kristal Luhan sukses menimbulkan sesak dalam dadanya.

“Sahabat kita sebentar lagi bertunangan, tidak baik jika kau menghadiri pesta pertunangan dengan wajah zombie-mu.” Luhan bergeming membuat Krystal mendekatinya.

“Luhan-ah maafkan aku, tapi aku harus melakukan ini..”

PLAK !

Luhan tetap bergeming, tidak marah atau hanya sekedar mengaduh. Reaksi yang tak diharapkan Krystal menggoncang hati yang terluka terasa begitu perih.

“Sampai kapan kau seperti ini bertahan akan cinta sebelah pihak ? Kau sakit karena dirimu sendiri, Lu. Dasar bodoh !”

“Lalu apa bedanya Luhan dengan dirimu, Krystal ?” batinya bertanya mengejek.

Tertawa hambar, merasa bodoh nan idiot. Mereka saling mengasihani diri mereka sendiri. Sesakit itukah mencintai seseorang yang hatinya bukan untuk mereka ? Kalian tidak akan pernah tahu jika belum pernah mengalaminya sendiri. Well, jangan tanya bagaimana sakitnya, jika kalian berani cobalah lakukan dan rasakan sensasi sakit dari cinta sebelah pihak. Jika kalian beruntung, bisa saja surga tak mengijinkan kalian merasakannya. Cukup mereka saja yang melalui dan merasakannya.

“Semua ini bagaikan sebuah lelucon. Ketika seseorang yang kau cinta, mendambakan cinta orang lain. Sedangkan tanpa kau sadari masih ada juga seseorang yang dia-diam mencintaimu. Kau tidak akan pernah menyadari, jika ada seseorang yang sama terlukanya seperti dirimu. Karena kau terlalu sibuk melihat kearahnya.”

Krystal benar-benar merasa idiot akan ucapannya sendiri. Ucapannya barusan menamparnya secara tak kasat mata. Begitu kuat sampai ia tak kuasa mengelaknya lagi. Aigoo.. Adakah yang lebih idiot dari semua ini ? Jika ada mungkin itu sedikit membantunya, karena ia tidak sendiri.

Terbelenggu akan sebuah cinta sepihak, terlebih cinta itu hadir dalam sebuah nama atas persahabatan. Rasanya sama saja mengantungkan tali pada leher sendiri. Jika saja kau mencoba sedikit saja bergerak, tali itu akan semakin mencekikmu. Membuatmu sekarat susah bernapas sampai perlahan-lahan kau kehilangan napas. Benar, sama saja kau mati gantung diri.

“Mudah memang jika tinggal mengatakan tanpa merasakannya sendiri, Krys.” berkat ucapannya Krystal menghadiahinya tatapan tajam.

“Apa ? Apa.. Hm ?” tanya Luhan bingung.

“Siapa bilang aku tidak pernah merasakannya. Aku tahu persis perasaan apa yang kau rasakan, Lu.”

“Benarkah ? Kau.. Kau tidak bercanda ‘kan, Krys ?” kaget, tentu saja luhan tak menyangka Krystal merasakan apa yang ia rasakan.

“Apa aku terlihat bercanda, Lu ?”

Luhan hanya menggeleng. Biarpun Krystal tipikal orang yang minim ekspressi, namun ia tahu betul kapan tidaknya Krystal sedang bercanda atau tidak.

“Soojungie, kau benar. Aku terlalu sibuk melihat Yoona hingga tanpa sadar aku melupakanmu. Aku bukan sahabat yang baik untukmu. Maafkan aku..”

Penyesalan selalu datang diakhir. Sebenarnya Luhan tidak benar-benar melupakan kehadiran Krystal. Selama ini ia juga memperhatikan Krystal selayaknya sahabat. Ya, walaupun kadar perhatian itu lebih besar jika dibandingkan dengan perhatian yang ia berikan ke Yoona yang memang didasari rasa cinta selayaknya pria untuk wanita. Terlebih Krystal termasuk pribadi tertutup bila mengenai persoalan asmaranya. Ia dan Yoona hanya tahu beberapa saja kisah dan teman kencannya.

“Kalian berdua tetap sahabat terbaikku, Lu.”

“Sejak kapan kau merasakan cinta sepihak itu dan siapa orangnya ? Aku akan membantumu, meskipun tidak banyak.”

Krystal termenung, dahinya berkerut samar. Haruskah ia jujur sekarang ? Haruskah..?

Ini benar-benar sulit untuk Krystal. Perasaan takut akan rasa cintanya yang canggung akan membuatnya menjadi asing. Ini bukan salah Luhan ataupun Yoona. Sebenarnya tidak ada yang patut disalahkan dalam kisah cinta ini. Setiap cinta selalu mempunyai kisah tersendiri, dan itu berbeda dari cinta lainnya.

Cinta memiliki arti yang luas tergantung siapa yang memiliki dan menilainya. Pada awalnya tidak akan pernah tahu kepada siapa kita jatuh cinta. Cinta datang tanpa permisi dan tidak bisa dinego.

Krystal mencintai Luhan, sedangkan Luhan mencintai Yoona, dan Yoona sendiri mencintai Siwon, beruntungnya Siwon juga mencintai Yoona. Cukup rumit, mengingat mereka berdiri diatas nama persahabatan. Yang pasti bagian hati yang paling terluka adalah Krystal, karena jika kita menengok pada kisah sebelumnya Luhan sedikit lebih beruntung dibandingkan Krystal. Kesempatan Luhan mengencani Yoona pernah ada, menjadikan Yoona sebagai kekasihnya pun pernah ia miliki. Sekarang dalam kisah ini kesempatan untuk Krystal bersama Luhan semoga ada. Izinkalah Krystal merasakan indahnya dicintai orang yang ia cintai. Dan untuk Luhan semoga pepatah ‘cinta datang karena terbiasa’ menghampirinya. Biar hati yang terluka berlalu, menghilang tergantikan cinta baru.

“Aku tak terlalu yakin kau bisa membantuku, Lu.” ucap Krystal pesimis.

“Soojungie aku janji, aku akan bekerja keras membantumu.” yakin Luhan.

“Masalahnya ini cukup sulit. Aku takut cintaku yang canggung ini membuatnya pergi. Tidak apa-apa jika hanya aku saja yang mencintai. Mungkin tak memberitahunya pilihan yang terbaik untuk saat ini.”

Luhan menggeleng tak setuju. Tidak tahu mengapa melihat mata sendu Krystal membuatnya merasakan suatu perasaan baru yang menurutnya tak asing lagi.

“Tapi mencintai saja tak pernah cukup, Jung Soojung. Jangan seperti itu, kau harus berhasil ! Beritahu dia atau kau akan menyesal selamanya.”

“Haruskah, Lu ?” ada keraguan yang menyelimuti hati Krystal.

“Harus.. Kau harus mengatakannya. Siapa tahu dia juga mencintaimu. Kau belum tahu jawaban dari dia ‘kan ?” desak Luhan.

“Dia mencintai gadis lain, Lu. Sulit bagiku bersaing dengan gadis itu.”

“Tunggu.. Kau tidak mencintai kekasih orang lain ‘kan ?”

“Tentu saja tidak. Aku cukup tahu diri, Lu. Tidak seperti sahabatku..”

“Tidak perlu menyindir, hanya ada kita berdua disini. Lalu darimana kau tahu dia mencintai gadis lain ? Soojungie.. Kau itu sangat cantik, kau mempunyai aura yang bisa saja membuat semua pria bertekuk lutut dihadapanmu. Kau pasti bisa bersaing dengan gadis itu.”

“Dari caranya yang selama ini mencintainya. Aku tidak yakin aku secantik itu, faktanya dia bahkan tak pernah melihat hatiku. Sedikit saja tidak pernah.” Krystal melarikan pandangannya dari Luhan. Ia takut Luhan akan mengetahuinya. Takut semua menjadi asing. Demi persahabatan mereka, ia belum mempersiapkan diri.

“Jika memang sudah tidak ada jalan lagi dan kau menyerah berperang, berhentilah dan jangan terluka lebih jauh lagi.”

“Kau memintaku melakukan semua itu, lalu bagaimana dengan dirimu ?”

“Aku juga akan melakukannya. Dari awal aku sendiri yang menggali luka itu, jika saja aku lebih membuka mata dan hatiku. Mungkin saja aku tidak akan semenyedihkan ini. Tapi itu tidak masalah. Aku tidak menyesalinya, karena hatiku memang mencintainya. Cinta bukan sesuatu yang patut di sesali dan dapat di paksakan.”

“Dan aku juga tidak menyesal mencintainya, meskipun pada akhirnya wanita yang terlalu berharap itu akan terluka.”

“Kau sangat mencintainya, eoh ?”

“Sangat.. Aku sangat mencintainya, Lu.”

“Jika begitu berjuanglah ! Katakan padaku apa yang bisa aku bantu. Aku pasti melalukannya..”

“Aku ingin kau berhasil membiasakan hatimu pada Yoona. Aku ingin kau berhenti mencintainya dan cobalah melihat hati di sekitarmu. Jangan terluka lagi, Lu.” Krystal ingin sekali berteriak ‘tolong belajarlah mencintaiku’ akan tetapi kalimat itu hanya sampai di perutnya saja.

Luhan sedikit merasa beda dengan arti kalimat itu. Ada perasaan tak asing yang mulai menyusup dalam hatinya. Namun ia tidak mengerti apa arti perasaan itu.

“Soojungie jangan khawatirkan aku lagi, aku pasti berhasil melakukannya. Aku percaya waktu akan menyembuhkan luka-ku selama aku berusaha. Pria itu.. Pria yang kau cintai pasti dia sangat beruntung.”

“Aku harap juga seperti itu, Lu.”

“Tapi sayang dia sangat bodoh. Dia bahkan belum bisa melihat hatimu.”

“Benar, dia sangat teramat bodoh.”

“Siapa pria itu ? Myungsoo ?”

“Dia hanya teman..”

“Mm.. Minhyuk ?”

“Aku bahkan tidak terlalu dekat dengannya..”

“Dia bahkan memberimu bunga hampir setiap hari..”

“Kau lupa kalau dia penjual bunga ?”

“Aishh kau ini.. Lalu siapa ?”

“Dia satu kampus denganku..”

“Benarkah ? Apa Yoona kenal siapa dia ?”

“Ya , Yoona mengenalinya. Dia bahkan sangat dekat dengannya..”

“Bukan Oh Sehun ‘kan ?”

“Yaa ! Jangan konyol ! Selaraku bukan anak-anak..

“Ayolah Soojungie kasih tahu aku.. Aku ingin membantumu..”

“Wajahnya cukup cantik jika dilihat dari ukuran seorang pria.. Namun jangan salah.. Dia termasuk mahasiswa paling taman dikampus ini..”

“Senyumnya sangat lembut, dia juga pribadi yang hangat. Tapi jika dia sudah marah, dia sangat mengerikan.”

“Soojungie, hampir semua pria yang marah terlihat mengerikan..”

“Tapi dia berbeda.. Dia hanya marah jika seseorang mengusik orang-orang yang disayanginya..”

“Apa dia tinggi ?”

“Tak setinggi Chanyeol, namun lebih tinggi dariku..”

“Rambutnya berwarna gelap ?”

“Sejujurnya aku sangat menyukainya berambut hitam, tapi pirang pun tidak buruk.. Wajahnya terlihat lebih muda..”

“Dia bukan berasal dari sini ?”

“Ya, dia berasal dari China..”

Dua jantung berirama kencang. Kegugupan datang menyelimuti dua hati itu. Perasaan tak asing kian merambat masuk ke ruang hati yang tak seutuhnya kosong.

“Soojungie, apa dia adalah..”

Krystal memejamkan matanya sebentar. Perlahan-lahan rasa takut menghantuinya. Menebak reaksi apa yang tercipta. Ia tahu, Luhan tak sebodoh itu. Ia sedikit menyesal, mengapa bibirnya dengan lancar menggambarkan sosok itu.

“Aku mohon jika ini awal sekaligus akhirnya.. Tolonglah buat aku dan Luhan amnesia saat ini juga..” hatinya meracau gila.

“Soojungie, apa dia.. Dia adalah..” Luhan tidak mengerti mengapa ia menjadi gagap bicara seperti itu. Ia bukannya narsis, akan tetapi semua yang di gambarkan Krystal tentang sosok pria itu hampir sepenuhnya menyerupai dirinya.

Ya Tuhan.. Benarkah selama ini Krystal mencintainya ? Benarkah perasaan yang dulu pernah melintas dalam hatinya itu nyata ? Ia bahkan masih bisa mengingat dengan benar bagaimana dulu jantungnya pernah berdetak cepat untuk Krystal. Astaga.. Jika perasaan ini adalah nyata, tidak seharusnya dulu ia menepisnya kuat-kuat. Mungkin saat ini dirinya dan Krystal tak seterluka ini. Mungkin saja mereka tak saling menyakiti diri sendiri. Cinta memang tak terduga bagaimana akhirnya.

Untuk pertama kalinya mata mereka benar-benar bertemu. Selangkah demi langkah menyusup lebih dalam. Sangat hati-hati tak ingin saling menyakiti. Mencari tahu isi hati masing-masing.

Tatapan Luhan seakan menelanjangi hati Krystal. Dan ia membiarkannya begitu saja, mengijinkan Luhan mengetahui semua isi hatinya. Tiada lagi benteng pertahan yang melindungi ruang hatinya. Karena sesungguhnya semua telah roboh pada saat pertama kalinya ia menghampiri Luhan.

“Dari kejauhan aku selalu berharap, bahwa suatu saat nanti kau melihat hatiku yang hanya untukmu.” mata Krystal berbicara.

Luhan tersentak kuat, ia menemukan jawabannya. Ia kaget bukan karena tak menyukainya. Hanya saja karena ia merasa sangat bodoh membiarkan Krystal terluka sejauh ini.

“Kata-kata yang aku ingin ucapkan kepadamu, kata-kata yang membuat hatiku berdebar adalah aku mencintaimu.” Luhan masih terpaku dengan tatapan dan ucapan Krystal.

“Hari ini datanglah sedikit lebih dekat padaku, Lu. Cintaku yang bodoh tidak ingin membiarkanmu pergi. Aku membutuhkanmu. Walaupun jika kita berada di cinta yang berbeda, aku hanya akan melihat kepadamu selamanya.” satu tetes airmata akhirnya terjatuh. Setiap detiknya airmata berubah deras, membanjiri wajah Krystal. Takut menjadi alasan di balik banjir airmata itu terjadi. Reaksi diam Luhan tak menenangkan hatinya sama sekali.

“Hikss.. Bicaralah, Lu.. Mungkin cintaku yang canggung ini membuat dirimu pergi menjauh.. Hikss tapi, tolong ingatlah aku yang hanya melihat padamu.. Hikss.. Yang hanya mer-..”

Isakan itu berhenti ketika bibir Luhan membungkam bibirnya. Mata Krystal terbelalak, jantungnya semakin menggila. Namun airmatanya tetap saja jatuh mengenai bibir Luhan.

“Jangan menangis, Soojungie..”bisik Luhan di antara bibir mereka. Tangannya mengusap airmata Krystal, dan mengusapnya lembut pipi yang basah itu.

“Jangan lagi ada airmata untukku..” bisiknya lagi sebelum matanya terpejam siap mencium Krystal.

Melihat Luhan yang menutup kedua matanya dan mulai menggerakkan bibirnya. Krystal pun mengikutinya, akan tetapi belum berani menggerakkan bibirnya.

Gesekkan lembut bibir Luhan menimbulkan semacam sengatan pada diri Krystal. Pelan namun pasti ia mulai menggerakkan bibirnya mengimbangi ciuman Luhan. Tangannya naik menuju leher Luhan. Menariknya lebih dekat, memperdalam ciuman mereka. Remasan tangan Luhan pada pantatnya, membuat suasana semakin panas di antara mereka.

Belum ada tanda-tanda berhenti dari mereka. Walaupun sekarang tubuh Krystal sudah sepenuhnya di tindih Luhan. Sampai di mana suara lantang Yoona menghentikan ciuman panas itu.

“Luhan.. Krystal.. Kalian dimana ?”

Luhan bangun dari tubuh Krystal dengan perasaan gugup dan kikuk. Begitu juga dengan apa yang di katakan Krystal . Mereka mendadak merasa malu hanya untuk saling bertatap sesudah apa yang terjadi.

Wajah mereka benar-benar memerah. Senyum malu-malu Krystal saat mata mereka tak sengaja bertemu, sedikit menetralisir keadaan canggung mereka.

“Yeppeo..”

“Ne ?!”

“Kau sangat cantik, aku tidak bisa menjanjikan apa-apa kepadamu. Tapi, satu yang aku tahu aku ingin belajar melihat hatimu untuk selamanya. Tunggulah aku, aku yakin ini tidak akan lama Soojungie..”

“Aku selalu ada di sisimu, Lu.” senyuman tulus Krystal menuai hadiah kecupan dari Luhan.

“Terimakasih Soojungie..”

“Apa kalian di dalam ?” teriak Yoona dari luar kamar Luhan.

Ceklek !

Terbukanya pintu kamar itu, membuat Luhan menjauh dari Krystal begitu cepat. Posisi kikuk mereka tertangkap oleh Yoona. Membuat calon tunangan Choi Siwon itu di dera penasaran.

“Oh.. kalian disini !”

“Y-ya.. Ada apa Yoong ?”tanya Krystal gugup.

“Seharusnya aku yang bertanya, ada apa dengan kalian ?” tanya Yoona penuh selidik.

“Apa maksudmu, Yoong. Kita tidak mengerti..” ucap Luhan pura-pura bodoh.

“Apa yang kalian lakukan ?”

“Tidur !” itu Luhan. “Ngobrol !” itu Krystal.

Yoona menyeringai mendengarnya.

“Jadi, jawaban mana yang benar ?” tanya Yoona jail.

“Luhan tidur, saat kita sedang ngobrol, Yoong.” jawab Krystal sekenanya. Ia sebal melihat wajah jail Yoona. Selain cantik, wajah itu pun bisa berubah sangat menyebalkan. Saat sorot kejailan menyorot intens ke arahnya.

“Setahuku orang tidur itu tidak bisa di ajak ngobrol. Tsk ! Bagaimana mungkin obrolan kalian menyambung, jika salah satu dari kalian tidur. Dan lihatlah kasur dan bajumu tak mencerminkan itu semua.”

“Sejujurnya kalian terlihat seperti habis gulat.” ucapnya polos.

Merah padam sudah muka mereka. Apa yang di katakan Yoona tepat pada sasarannya. Mereka bahkan bisa melihat wajah puas Yoona tanpa harus melihatnya. Tidak sulit menebak apa isi dari kepala cantik itu, semua pasti penuh godaan khusus mereka.

“S-sebenarnya apa.. Apa yang kau bicarakan, Yoong ?” elak Krystal gagap. Yoona tertawa jail mendengarnya, seraya menghendikkan bahunya.

“Kalian beruntung aku harus mengajak Krystal pergi, jika tidak aku pasti akan menuntut penjelasan. Tapi ya.. apapun itu, aku ingin mengucapkan selamat untuk kalian.”

“Terimakasih atas ucapannya, baby.”dengus Luhan.

“Luhan-ah, mulai dari sekarang kau di larang keras memanggilku ‘baby’. Aku takut seseorang akan mencicangku..” Yoona bergidik ngeri.

“Tidak ada Siwon di sini..”

“Bukan Siwon oppa, dia bisa jadi lebih mengerikan dari Siwon oppa. Lihat aku merasa dingin sekarang..”

Luhan memiringkan kepalanya bingung. Sedikit lucu di mata Krystal namun sangat bodoh di mata Yoona.

“Krystal-ya kau benar-benar jatuh cinta pada pria bodoh ini,eoh.. Lalu bagaimana denganku ? Kau tidak akan melupakanku, kan ?” wajah lembut Krystal menjadi keras lagi menatap Yoona.

Yoona tertawa terbahak-bahak.

“Oh.. Aku tahu siapa saja orangnya.” Luhan tersenyum menggoda ke Krystal.

“Oh iya, memangnya aku harus menemanimu kemana ?” Krystal cepat-cepat mengalihkan pembicaraan.

“Menemui Sehun, bocah itu sudah dua hari mogok makan. Ny. Oh meminta tolong kepadaku untuk menemui putranya.” Yoona tersenyum merasa lucu akan aksi Sehun setelah menerima undangan pertunangan darinya.

“Bocah manja itu tidak ku sangka dia sangat mencintaimu. Aku salut mengetahuinya.” Krystal pun tak kalah tersenyum membayangkan wajah patah hati Sehun.

“Salut apanya.. Dia bahkan masih bocah !” sahut Luhan cemburu, mengetahui Krystal salut pada Sehun.

“Lalu apa masalahnya denganmu, Luhan-ah ? Kau terlihat cemburu. Tenanglah Krystal hanya mencintaimu.”Β  goda Yoona.

“Dan sekarang kau terlihat cemburu, Yoong..” Ucap Krystal lebih untuk menenangkan diri akibat senyum Luhan yang menggembang liar ke arahnya.

“Aku hanya belum siap kau madu, Soojungie..” ujarnya imut.

“Aishh.. Lebih baik kalian pergi , aku tidak ingin terlibat hubungan kalian.” usir Luhan, mulai merasa geli ketika dua sahabatnya mulai bertingkah aneh.

..

Sepanjang perjalan mereka asyik menggoda satu sama lain. Kali ini Yoona menang banyak karena mempunyai bahan untuk menggoda Krystal habis-habisan. Tentu saja seputar hubungannya dengan Luhan. Gadis yang menyerupai dewi itu baru bisa berhenti saat sudah tiba di kediaman Sehun.

Yoona dan Krystal di sambut hangat oleh Ny. Oh dan beberapa maid di sana. Terutama para penjanga pria, merasa bersyukur surga telah mengirimkan dua dewinya turun dari kayangan. Semuanya hampir tidak percaya tuan mudanya yang masih berusia 16 tahun mempunyai teman wanita dewasa seperti itu. Terlebih karena kecantikan yang dimiliki.

“Ah ! Kalian sudah datang..” sambut Ny. Oh lalu mempersilahkan teman wanita putranya duduk. Sedikit geli ketika ia menyebut dua wanita cantik ini, teman wanita putranya dari yang masih remaja.

“Duduklah..”

“Terimakasih, Ny. Oh..”

“Cukup memanggilku ahjumma. Kau pasti yang bernama Yoona..” tebak ny. Oh tersenyum.

“Bagaimana ahjumma tahu ?” tanya Yoona balik lempar senyuman.

“Sehun memajang potomu dikamarnya.. Aigoo putraku ternyata memiliki teman wanita secantik kalian, aku hampir tak mempercayainya jika kalian tidak pernah datang. Dan, kau pasti yang bernama Krystal ?” ny. Oh masih saja tersenyum ramah.

“Dan bagaimana ahjumma tahu namaku ?” tanya Krystal penasaran, senyum ramah juga tak luput dari wajahnya. Apalagi ketika seorang maid menyuguhkan minuman dan beberapa kue ringan.

“Silahkan diminum.. Kue-nya juga enak..”

“Terimakasih, ahjumma..”

“Tidak salah lagi mengingat selama ini yang selalu Sehun bicarakan adalah Yoona noona dan Krystal noona.. Benar yang dikatakan Sehun, kalian sungguh cantik..”

“Ahjumma juga cantik, kini aku tahu darimana datangnya senyum lembut Sehun..” ucapan Yoona di tanggapi tawa ramah nyonya Oh, lagi dan lagi.

“Bicara soal Sehun, dimana dia ahjumma ?” lanjut Yoona bertanya.

“Sebelumnya terimakasih kalian sudah datang. Selama ini Sehun pasti merepotkan kalian. Terlebih kau, Yoona-ya..”

“Sama sekali tidak ahjumma.. Sehun sudah seperti adikku sendiri..”

“Sehun, pria yang imut meskipun terkadang menyebalkan. Tapi, kita sudah menganggapnya seperti adik kita sendiri, ahjumma..” ucap Krystal jujur.

“Kini aku tahu, mengapa Sehun senang sekali bergaul dengan kalian. Tidak hanya cantik, kalian juga menyayanginya..”

“Ahjumma, bolehkan aku menemui Sehun sekarang ?”

“Sehun pasti sangat senang kau menemuinya. Dua hari ini dia mengurung diri dikamarnya, setelah menemukan undangan pertunanganmu. Selamat atas pertunanganmu, Yoona-ya..”

“Terimakasih ahjumma, jika berkenan ahjumma bisa datang bersama ahjussi dan Sehun..”

“Tentu, ahjumma pasti datang bersama ahjussi. Tapi, ahjumma tidak yakin Sehun cukup kuat datang..”

“Jika Sehun tidak mau datang, Aku bersedia menyeretnya, ahjumma..”

“Aku rasa Yoona tidak perlu menyeretnya, bukankah Yoona datang untuk meluluhkannya..” ucapan Krystal menggundang tawa ny. Oh dan Yoona yang sedang tersipu malu.

..

Karena ada pekerjaan yang harus Ny. Oh urus, Yoona dan Krystal diantar seorang maid menuju kamar Sehun. Krystal mempersilahkan maid tersebut pergi, setelah mengucapkan terimakasih.

“Eomma, Sehun tidak mau keluar. Percuma eomma menemuiku terus.” dumel Sehun mendengar pintu kamarnya terbuka. Posisinya yang telungkup membuatnya mengira bahwa yang memasuki kamarnya adalah ibunya.

Krystal hanya bisa memutar matanya, sedangkan Yoona terkikik pelan.

“Yak ! Sehun sedang patah hati, kenapa eomma menertawakannya !” teriak Sehun kesal.

“Karena kau pantas ditertawakan, bocah !” ucap Krystal mengejek.

“Eomma, sejak kapan suara eomma berubah menjadi suara Krystal noona ?” tanya Sehun polos.

“Sejak aku di sini setengah jam yang lalu..” jawab Krystal, lalu memilih melihat-lihat kamar Sehun yang didominasi warna hitam dan abu-abu. Ada poto Yoona yang terpajang di atas meja belajarnya.

“Sehun-ah, sampai kapan kau tidur terus ? Kau tidak merindukanku ?” tanya Yoona sambil duduk di samping Sehun.

“Bahkan suara eomma juga mirip dengan suara Yoona noona. Astaga.. Aku rasa aku terlalu merindukan Yoona noona, eomma..”

Sambil terkikik pelan Yoona menampar pantat Sehun.

“Yakk ! Sehunnie bangun !”

“Yoo-na noo-na..” alih-alih marah karena dibangunkan paksa, Sehun malah tergagap menyebut nama Yoona.

“Akhirnya kau bangun juga, tuan muda Oh.”

“Krystal noona.. Noona juga di kamarku ?” Sehun tak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya.

“Ya seperti yang kau lihat. Kau mengaku menyayangi Yoona noonamu tapi caramu mengurung diri selama 2 hari benar-benar tak mencerminkan sama sekali. Kau tahu.. Kau barusaja menyusahkan Yoona.”

“Yoona noona, noona tahu kan Sehun tidak seperti yang dikatakan Krystal noona..”

“Sehunie yang dikatakan Krystal ada benarnya..”

“Jadi, Sehun menyusahkan Yoona noona..”

“Tidak hanya Yoona, tapi eomma dan appamu.. Pikirkan juga orang-orang disekitarmu yang mengkhawatirkan keadaanmu. Aksimu mengurung diri itu sungguh tidak keren, Sehun. Yang ada kau akan jatuh sakit parahnya lagi kau bisa mati.”

“Krystal noona bisa lihat, aku tidak mati ‘kan ?”

Tukk !

Yoona menjitak kepalanya gemas.

“Apa yang kau bicarakan ? Jangan bicara seperti itu lagi ! Dengarkan yang dibilang noona-mu, adik kecil !”

“Aishh Yoona noona Sehun sudah besar, tinggiku bahkan hampir menyamai Luhan hyung..”

“Lihat siapa yang berbicara. Mengaku sudah besar tapi masih merengek, kau juga mengurung diri selama 2 hari. Bukankah itu yang sering dilakukan anak kecil ketika ngambek, eoh ?”

“Sekalipun kau sudah 16 tahun, tapi bagiku dan Yoona kau tetap adik kecil kita Sehun. Kau terlalu muda untuk memahami kisah apa yang tlah terjadi.”

“Sehunnie, kau adalah pria menggemaskan. Di masa yang akan datang nanti noona tahu kau akan tumbuh menjadi pria dewasa yang sangat tampan. Jangan hancurkan hatimu hanya karena kau merasa noona adalah cintamu, itu hanya sia-sia. Kelak saat kau dewasa nanti kau akan memahaminya dengan sendirinya.”

“Meskipun sekarang Sehun tidak memahami sepenuhnya. Sehun tetap mendengarkan apa yang dikatakan Yoona noona dan Krystal noona. Sehun berjanji tidak akan melakukan hal konyol ini lagi. Di masa depan nanti Sehun akan melakukan hal-hal keren yang akan membuat Yoona noona dan Krystal noona bangga.”

“Good boy.. Kebahagiaan noona akan bertambah besar jika kau datang bersama orang tuamu dipertunangan noona nanti.”

“Sehun pasti datang, Sehun janji.”

“Sebelum menyiapkan hatimu, alangkah baik jika kau menyiapkan tenagamu dulu Sehun. Wajahmu terlihat pucat..”

“Mungkin karena 2 hari ini aku hanya makan cokelat..”

“Astaga kau ini, kau harus makan banyak Sehunnie. Bagaimana kau bisa menjadi idol, jika wajahmu jelek seperti ini..”

“Bagaimana Yoona noona tahu aku ingin menjadi idol ?”

“Krystal noona yang memberitahuku..”

“Krystal noona.. ?”

“Bukankah ini fomulir pendaftaran auidisi SM ?” tanya Krystal seraya menunjuk sebuah fomulir yang sudah di isi Sehun.

“Ah- seharusnya ini akan menjadi kejutan besar. Tapi Krystal noona malah menemukannya lebih dulu..” desah Sehun kecewa.

“Salah siapa kau menaruhnya sembarangan .” tuding Krystal tak ingin disalahkan.

“Ini kamarku, aku bebas menaruhnya dimana saja. Seharusnya Krystal noona yang tak sembarangan menggeledah kamar orang.” kekeh Sehun.

“Kamarmu bahkan masih rapi. Tidak ada satupun orang di sini yang menggeledah kamarmu, Sehun ! Jelas-jelas kau yang menaruhnya sembarangan.” Krystal pun tak mau kalah.

“Stop ! Kenapa kalian berdebat ?”

“Dia yang mulai !” Krystal dan Sehun saling tunjuk.

Yoona hanya bisa pasrah melihat aksi debat Krystal dan Sehun yang hebohnya melebihi debat antar calgub. Karena debat mereka berlangsung di meja makan. Sendok dan garpu pun seolah senjata mematikan untuk saling serang. Beruntung salah satu diantara mereka tidak ada yang anarkis.

****

Sesampainya Liuwen di klinik Kyuhyun, dia segera menghampiri Kyuhyun yang barusaja selesai memeriksa pasiennya. Ia mempersilahkan Kyuhyun melanjutkan tugasnya melalui gerakan bibir saja. Kemudian ia mendudukkan diri di sebuah kursi kayu yang terletak si sudut ruangan.

“Tumben kau datang jam segini ?” tanya Kyuhyun sembari menempatkan diri, duduk dihadapanΒ  sahabatnya.

“Aku sama sekali tidak bisa fokus. Pekerjaan menjadi berantakan karena undangan sialan itu.”

“Undangan apa ?”

“Melihat ekspresimu seperti ini, aku yakin kau tidak mendapatkannya juga. Tsk ! Aku pikir kalian berteman..”

“Siapa yang kau maksud ?!”

“Siapa lagi kalau bukan mantan calon kakak iparmu !”

“Yoona.. Tidak mungkin.”

“Apanya yang tidak mungkin, Kyu. Ayahku mendapatkan undangan pertunangan itu.”

“Bagaimana bisa..?”

Kyuhyun masih tidak mempercayai kebenaran pertunangan itu. Hatinya menolak tidak percaya. Tidak bisa dibiarkan, Yoona adalah kekasih kembarannya. Biarpun kembarannya sudah meninggal tak seharusnya dia bertunangan dengan pria lain. Dialah yang seharusnya menggantikan posisi kembarannya.

Kyuhyun sudah berjanji di hadapan peti mati kembarannya, bahwa dia akan menebus kematian kembarannya melalui Yoona dengan harga setimpal. Tapi itu dulu sebelum dia tahu kekasih kembarannya adalah Yoona. Gadis cantik dengan semua daya tariknya yang mampu menarik hatinya jatuh hati. Menghilangkan seutuhnya rasa balas dendam yang tertanam kuat dalam hatinya.

Sial !!!
Apa kisah cinta Cho bersaudara akan berakhir menyedihkan seperti ini ?
Tidak !!!
Jika Cho Joonghyun sudah kehilangan Yoona, maka dirinya Cho Kyuhyun tidak akan membiarkannya terjadi. Sekalipun ia harus kehilangan gadis rusa itu, maka tak satupun pria di dunia ini ia biarkan memikili gadis rusa itu. Dengan kata lain ada nyawa yang harus melayang. Entah pria-pria itu, ataukah gadis rusa itu. Sebagai hadiah darinya untuk sang kembaran ????

Tbc.

Paipai

Xoxo

58 thoughts on “[FF] My Yeoja – 21

  1. hwaaa akhirnya bisa komen setelah bikin ini itu baca ini ngerasa ga enak kalau ga ninggalin jejak tapi akhirnya bisa hwaaa
    ffnya keren tapi gabisa apa apa kalau ada pwnya karna belum pernah komen
    semangat thor bikin ffnya

    Like

  2. Whaaaaa…bagussss….ini chapter 21 ga?? Izin baca yaaa….alurnya mengalir gitu…jadi seakan aku juga berada di dalam karakter mereka…berasa kayak drama W…hehehehe…yooona..love her so much…

    Like

  3. ihh..si kyu koq pngen ngerebut yoona dari wonpa sih..kan jlas2 itu cuma masa lalu nya dia aja,lagian yoona juga udah bahagia koq ama wonpa,si evil aja yg iri gk bisa nemuin yeoja cantik kek yongie

    Like

  4. Curhat krystal dan luhan berujung jdi saling bagi perasaan wkwk
    Lucunya sehun mogok keluar kamar hehe
    Semoga rencana kyuhyun gk terjadi dan berujung indah

    Like

  5. yaampun sehun sampe ngurung dikamar gtuπŸ˜‚, akhirnya yuri ngerestuin yoonwon jga dan mreka bisa nikah, tpi kyuhyun smoga saja tidak bikin kacau

    Like

  6. Uhh please unnie.. apa maksdnya nyawa diblas dengan nyawa..
    Jgn smpai terjadi sebuah kecelakaan.. uhh my.. YW bentar lagi bakal tunangan..
    Jujur yah Unnie.. peran kyu disini sebagi musuhnyaa Siwon spertinya kurang ngeh gituh… hehe.. kita semua tahu Wonkyu dekatnya gimana.. jdi klu bayangin mereka musuhan spertinya kurang deh.. hehe.. Maaf unnie.. just opini.. maaf klu unni ngk suka..
    Fightingg

    Like

  7. kyuhyun beneran gamau kehilangan yoona? plis kyu jgn ambil yoona dr siwon, mereka real love dan semoga yoonwon tahan banting dr cobaan yg ditulis author ✌🏾
    fighting author unniie

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.