[FF] YoonWon – 3

 

Hallo~

Ada yang masih inget ff selingan ini, yg alurnya adem ayem kayak liat wajahnya Yoongie 😀

Saya bawa part 3-nya…

Oke langsung ajh kita balik ke TKP-tempat terjadinya panpiction 😀

Part 3

Title : YOONWON

Author : Choi Zuazua/choizuazua

Cast : YoonWon

Poster : Berta yoonwonited/xoloveyoonwon

~don’t copy paste, tanpa minta ijin arra !!!
~setidaknya hargailah sebuah karya yang kau nikmati !!!

Monggo dibaca…

*bismillah…

*****

Sebelumnya…

I-ndah

M-orning sick

Y-adong

O-verprotektif

O-h Sehun

.
.
.

N-amja

Memasuki kehamilan bulan ke 6, akhirnya Siwon dan Yoona bisa mengetahui jenis kelamin baby-nya melalui USG adalah berjenis kelamin namja.

Betapa bahagianya semua keluarga menyambut kehadiran baby Choi itu. Semua keluarga Choi dan Im bahkan sudah berlomba-lomba mencarikan nama untuk baby Choi tersebut.

Semua keperluan dan kebutuhan super lengkap baby Choi sudah sangat memenuhi kamar spesial baby Choi tersebut. Siwon dan Yoona seakan tidak perlu membelinya lagi.

Walaupun semua sudah terpenuhi namun tidak menyurutkan sedikitpun semangat juang Yoona untuk shopping-khusus untuk baby Choi.

Dan Siwon hanya selalu pasrah-menuruti keinginan istri tecintanya itu. Harus diakui ia pun lebih suka menemani Yoona shopping-khusus untuk baby Choi, ia ikut senang dan memilih baju-baju mungil imut nan lucu itu. Ia sudah bisa membayangkan betapa menggemaskan dan memesonanya nanti baby Choi ketika memakainya. Hanya membayangkan saja membuat hari-harinya penuh senyum.

Walau sempat terbesit dalam kepalanya.

Akan dikemanakan baju-baju sebanyak ini ? Mungkinkah semua akan sempat melekat ditubuh baby Choi..? Mengingat jumlahnya yang tak bisa dikategorikan sedikit. Almari raksasa yang berada dikamar baby Choi bahkan tidak mampu lagi menampungnya..

Dan..

Tentu saja Ny. Choi akan dengan senang hati memasukkan lagi satu almari raksasa kedalam kamar baby Choi tersebut.. Ny. Choi memang yang terlihat paling sangat antusias, tidak salah jika ia memperlakukan Yoona dan baby Choi secara istimewa.. Bukan berarti yang lain tidak antusias, tidak memperlakukan Yoona istimewa.

A-ku (sakit)

“Oppa.. Siwon oppa..” malam itu terdengar suara parau Yoona, memanggil nama suaminya.

Siwon tidak mendengarnya karena ia sedang berada di dapur. Menyeduhkan susu hamil khusus untuk Yoona. Istri tercintanya yang akhir-akhir ini sangat rewel. Walaupun itu melelahkan, Siwon belum pernah mengeluh sedikitpun. Ia tahu betul bagaimana hormon wanita hamil.

Yoona yang berada di kamarnya sambil menyalakan televisi, mimik mukanya menyiratkan kekesalan. Bukannya nampak jelek, justru Yoona terlihat imut, ketika kedua pipi chubby itu mengembung disertai puotan bibir ranumnya.

“Siwon oppa, hiks.. Oppa~ !” isak tangisnya mulai keluar. Yoona memang mudah sekali menangis. Sekalipun itu mengenai hal-hal kecil. Seperti sekarang, ia akan langsung menangis saat Siwon jauh dari pandangannya.

Siwon yang sudah selesai menyelesaikan pekerjaannya. Bergegas cepat menuju kamarnya.

Ceklek~

“Omo.. Yoona !” kagetnya mendapati Yoona yang meredam isak tangisnya dengan sebuah boneka rilakkuma yang terbenam kuat-kuat diwajah sembab istrinya.

Setelah menaruh segelas susu diatas nakas samping tempat tidurnya. Siwon segera duduk disamping Yoona. Mengambil boneka rilakkuma itu pelan-pelan. Lalu setelah berhasil, tangan besarnya menangkup wajah kecil Yoona.

Siwon mengusap airmata istrinya halus.

“Uljima.. Maafkan oppa, sayang.”Yoona menolak menatap mata Siwon. Wajahnya berpaling setelah menyentakkan kedua tangan suaminya yang menangkup wajahnya.

Penolakan Yoona membuat Siwon sakit !

“Sayang..” ujar Siwon lembut. Tangannya kembali meraih tangan Yoona. Sebelum Yoona berhasil melepaskan, Siwon terlebih dulu menggenggamnya kuat tanpa sedikitpun menyakiti.

“Aku tahu kau marah. Aku tahu kau kesal, tapi sayang.. Sungguh oppa minta maaf. Oppa tadi berada di dapur membuatkanmu susu. Maaf, oppa meninggalkanmu sebentar tanpa ijin darimu, eoh.” Yoona menatap mata Siwon. Mata yang selalu menatapnya penuh puja, kali ini berganti penuh rasa bersalah.

“Bukannya oppa tahu, aku benci jika oppa beranjak dari sisiku tanpa ijin. Apa oppa tidak bisa mengerti jika aku ingin selalu didekat, oppa. Hikss..” Yoona kembali menangis, menundukkan kepalanya. Menghindari mata Siwon.

“Siwon oppa.. Apa oppa sudah bosan menjagaku ? Aku tahu saat ini aku kekanak-kanakan. Selalu ingin berada disisi oppa setiap waktu. Sungguh oppa, aku tidak mengerti semenjak aku mengandung, aku bahkan tidak bisa memahami diriku sendiri.”

“Sayang, jangan berbicara seperti itu. Dan jangan pernah berpikiran bahwa aku bosan menjagamu. Aku sakit mendengarnya, Yoong.” Siwon memeluk Yoona, menenangkannya.

“Jika semua waktu oppa harus oppa gunakan untuk menjagamu, oppa akan melakukannya, Yoong tanpa merasa sia-sia sedikitpun. Karena bagi oppa menjagamu dan menjaga baby Choi adalah salah satu kewajiban oppa.” bisiknya ditelinga Yoona.

“Uljima sayang, aku sakit melihatmu menangis.” dikecupnya berulang-ulang kening Yoona. Tangannya belum berhenti membelai surai halus istrinya.

“Aku juga sakit jika tidak ada oppa disisiku meski itu hanya sebentar. Mungkin baby Choi juga.. Awhh..” Yoona mengaduh ‘sakit’ saat sebuah tendangan terasa dari dalam perutnya.

“Gwaenchana sayang?” tanya Siwon khawatir, sejenak ia melepas pelukannya.

“Siwon oppa., Awhh.. baby Choi menendangku, baby Choi nakal oppa~..” istrinya yang manja telah kembali. Siwon terkekeh pelan. Tangannya membelai lembut perut buncit Yoona.

“Baby Choi jangan nakal didalam sana, kasihan mommy..”

“Aw- ..” Yoona membungkam mulutnya saat sebuah tendangan kembali ia rasakan.

“Bagus, baby Choi mengerti kan apa yang daddy katakan..” Siwon tak henti-hentinya tersenyum lebar. Merasakan tendangan dalam perut Yoona.

Jagoannya selalu meresponnya setiap kali Siwon mengajaknya berinteraksi !

C~emburu

Angin malam berhembus sangat kecang, membelai dingin tubuh Yoona yang hanya terbalut gaun tidur tipisnya. Sesekali helaan napas sarat emosi terhembus kasar. Matanya menatap kosong lurus ke depan. Tidak tahu apa yang sebenarnya ia pandang.

Rasa sesak kian mengakar dalam hatinya, menimbulkan tetes demi tetes mata jatuh terurai membasahi wajah murammya.

“Mengapa harus dia, oppa?” pertanyaan itu selalu sama terdengar menyesakkan rongga dadanya. Bibirnya terus menggumamkan pertanyaan itu berulang-ulang. Bahkan bulan dan bintangpun bosan mendengarnya.

“Sayang.. Buka pintunya !” ini sudah ke sepuluh kali Siwon memohon. Bukannya Yoona tuli, hanya saja ia sedang dilanda kekesalan kepada suami tertampannya itu. Sialnya karena ketampanan suaminya, ia harus rela menelan kecemburuan yang tak seharusnya ia rasakan saat ia sedang mengandung buah cinta mereka.

“Dasar ahjumma tidak peka ! Seharusnya ahjumma penggoda itu tahu bahwa Siwon oppa itu milikku. Apa matanya buta sampai tidak bisa melihat aku sedang mengandung buah cintaku dengan Siwon oppa !” Yoona masih menggerutu diiringi airmatanya yang masih belum mau berhenti.

Ya, tiga puluh menit lalu Yoona baru saja diserang banjir kecemburuan berkat kedatangan seorang wanita yang tak diundang. Yoona lebih suka menyebutnya ahjumma penggoda,  sebutan itu mulai ia sematkan semenjak ia dan Siwon masih berpacaran hingga sudah menikah.

Tentu karena Liu Wen selalu saja secara terang-terangan mengakui ketertarikannya kepada suaminya. Oh andai saja ia tak sedang hamil mungkin tadi ia akan langsung melayangkan piring+sendok-garpunya tepat ke arah wajah Liu Wen yang menatap suaminya penuh puja.

“Siwon-ah, apa Yoona masih didalam?” ny. Choi menghampiri putranya yang tak lelah membujuk Yoona.

“Eomma bagaimana ini ?” Siwon sedikit frustasi.

“Batalkan saja kerja sama kalian. Jika perusahaan harus rugi itu tidak apa-apa Siwon-ah, asalkan hubungan kalian baik-baik saja.” ujar ny. Choi lembut.

“Tapi..”

“Membatalkan satu kerjasama tidak terlalu berpengaruh buruk terhadap perusahaan. Lagi pula eomma dari awal tidak setuju kau menjalin kerjasama dengan perusahaan mereka. Jaga perasaan istrimu yang sedang hamil, itu jauh lebih penting dibandingkan jutaan dollar itu !”

“Terimakasih eomma.. Aku akan melakukannya.”

“Yoona-ya ini eomma sayang. Apa eomma boleh masuk ?” tanya ny. Choi membujuk.

Yoona bimbang setelah mendengar semuanya. Dirinya pasti terlihat sangat kekanakan. Tapi, mau bagaimana lagi ia selalu saja cemburu ketika ahjumma penggoda itu berada dekat dengan suaminya.

Ceklek~

Pintu terbuka menampilkan wajah sembab dan pucat Yoona.

“Yoona-ya apa yang terjadi denganmu !?” pekik ny. Choi.

“Sayang..” lirih Siwon. Perasaan bersalah semakin membakar dirinya.

“Gwaenchana eomma..” senyum tipis itu tidak bisa menandakan bahwa ia sedang baik-baik saja. Justru ia terlihat semakin mengkhawatirkan.

“Lihat tubuhmu dingin, astaga.. Siwon-ah cepat ambilkan pakaian hangat untuk Yoona.” ny Choi langsung membawa Yoona masuk kembali kekamarnya.

Ny. Choi berdecak setelah melihat pintu balkon kamar putranya terbuka.

“Berapa lama kau berdiri disana, Yoong ?” tanya ny. Choi kesal. Walau begitu ny Choi tetap memakaikan sweter rajut untuk Yoona.

“Gomawo eomma, ini sudah hangat untukku..” senyum tulus itu melunturkan niat ny. Choi yang hendak mengomel (?).

“Lain kali jangan ulangi lagi, eoh. Udara malam tidak terlalu baik untuk wanita hamil, arra !” ny. Choi membenarkan selimut untuk Yoona. Sekali lagi Yoona hanya bisa melemparkan senyum tulus penuh rasa terimakasih.

“Arraseo eomma, Yoona mencintaimu.”

“Nado sayang.. Istirahatlah Dan jangan pikirkan apapun tentang ahjumma penggoda itu ! Eomma sudah menyingkirkannya. Eomma sangat pengertian bukan ?” Yoona ikut terkekeh bersama ny. Choi, Siwon hanya mengaruk kepalanya yang sudah pasti tidak gatal.

Siwon tersindir dengan ucapan terakhir eommanya !

Setelah kepergian eommanya, Siwon masih berdiri ditempat tak jauh dari pintu balkon yang sudah ia tutup.

“Yoongie-ah..” Siwon berujar pelan nyaris berbisik.

“Apa ?” ujar Yoona ketus.

“Anniya..” mendengarnya Yoona menatap tajam Siwon.

“Mengapa dia terlihat mengerikan saat marah..” batin Siwon.

“Sayang berhenti menatapku seperti itu..” rajuk Siwon lalu mendekat kearah Yoona.

“Cih, Oppa pikir oppa pantas melakukannya..” Yoona masih saja menjawab ketus.

“Kasar sekali istriku..”

“Oh jadi selama ini aku kasar ?” Yoona melotot.

“Ne..”Siwon kelepasan lalu menutup mulutnya.

“Anniya sayang..” cepat-cepat Siwon meralatnya melihat Yoona seakan mau menerkamnya.

“Keluar !” teriak Yoona marah.

“Yoongie-ah, jebal.. Jangan seperti ini , ingat kau sedang hamil ! Tahan emosimu sayang..” Siwon langsung memeluk Yoona. Mengumpankan tubuhnya untuk menjadi sasaran empuk pukulan Yoona.

“Pukul aku jika itu membuatmu tenang ! Maafkan aku.. Oppa minta maaf..”bisik Siwon.

“Awhhhh..”pukulan Yoona berhenti saat perutnya merasakan tendangan yang cukup kuat.

“Gwaenchana?” tanya Siwon panik.

Kedua tangan Siwon menangkup perut Yoona. Lalu mengusapnya lembut.

“Baby Choi ini daddy.. Bukankah daddy bilang jangan membuat mommy sakit.. Maafkan daddy sudah membuat mommy menangis..”

“Daddy berjanji tidak akan lagi berdekatan dengan ahjumma Liu. Daddy akan menjaga perasaan mommy jauh lebih baik lagi.”

“Baby Choi mendengarnya kan? Baby tahu mommy sangat cantik ketika cemburu, tapi sangat menakutkan ketika marah. Tapi, daddy lebih memilih mommy marah terhadap daddy daripada melihat mommy sakit.. Jadi baby, bisakah kita bekerja sama dalam menjaga mommy ?” Yoona terharu ketika sudah tidak lagi merasakan tendangan diperutnya.

“Jagoan daddy pintar, eoh.. Saranghae..” dikecupnya berulang-ulang perut buncit Yoona.

“Siwon oppa..” tangan Yoona ikut membelai rambut Siwon.

“Maafkan aku Yoong..” Siwon mengambil tangan Yoona. Menggenggamnya lembut.

“Maafkan aku juga, oppa..” sesal Yoona.

“Uhh sayang kenapa kau terlihat sangat cantik malam ini ?”

“Oh, jadi setiap hari aku tidak cantik..” Siwon salah lagi.

“Sayang..” rajuk Siwon.

“Hhehe.. Jangan pikir aku sudah memaafkanmu sepenuhnya, daddy..” smirk Yoona.

“Mwoya?”

“Tidur disofa !”

“Yahh mommy..”

“Salah siapa membuatku cemburu..”

“Lalu bagaimana denganku ketika cemburu karena Oh Sehun..? Daddy bahkan rela mendatangkan EXO untuk mommy..”

“Jadi daddy tidak ikhlas begitu..”

“Oh my gosh, bukan begitu mom.. Arghhh..kenapa daddy selalu salah..”

“Karena wanita selalu benar, dadd..”

“Menyebalkan !”

“Mwoya ? Siapa yang kau sebut itu menyebalkan, dadd ?”

“Aigoo.. Mommy membuat daddy ingin mencium bibir yang cerewet ini..”

“Daddy mesum..”

“Astaga mommy.. Mommy pikir dengan keadaan perut buncit ini, apa mommy juga tak mesum, eoh ?”

“Itu karena daddy yang minta..”

“Kenapa mommy tak menolak ?”

“Yaa ! Percuma saja mommy menolak jika ujung-ujungnya daddy akan maksa ?”

“Sungguh mom, daddy tidak pernah memaksa.. Daddy hanya minta jatah daddy..”

“Pintar sekali mengelak, dan mommy juga hanya menjalankan kewajiban mommy..”

“Arraseo, jadi..?”

“Jangan memasang wajah seperti itu Tn. Choi, bukankah aku sudah meminta untuk tidur disofa !”

“Disofa juga tidak terlalu buruk. Hanya saja karena kondisi Ny. Choi sedang mengandung, jadi lebih aman jika kita melakukannya dirajang. Lagipula disofa aku sudah terlalu bosan sayang.”

“Benar-benar mesum !”

“Pujian yang mengesankan..”

Chu !

Kedua bibir yang sering bertemu itu, saling menyatu. Sebagai awal untuk membuka malam panjang yang menggairahkan bagi mereka.

Skipppp !!

Tbc 😉

Bagaimana perasaan kalian setelah membaca ff ini ???
Astaga, aku tidak tahu apa yang baru saja aku buat, hihi

Berharap menghibur yeah..

Ini karena otak yg akhir2 ini buntu ide, kurang piknik sepertinya..

Maka dari itu mungkin untuk yang nunggu My Yeoja dan ff ku yg lain, diharap tetap sabar.. Karena sepertinya bakal membutuhkan waktu lama untuk kembali melanjutkan,

Untuk putri, yg minta pw, lewat bbm ajh ya.. Kalau ngga bisa bbm langsung ajh minta ke berta eonni, hihi

Thanks untuk berta eonni yg sllu q repotin, hhe maaf ya 😉

Buat good readers yg sllu nyemangatin. Gomawo 😉

Untuk SIDERS mohon lah sedikit mengerti, jika kalian ngga mau comment lalu kenapa tega minta pw, enak banget yahh..

Cukup baca ajh yg ngga dipw, gampang kan ? Gk perlu alasan ini-itu.. Hanya bikin kzl tahu..

Paipai

Xoxo~